Friday, June 6, 2025
home_banner_first
SAINS & TEKNOLOGI

Hoaks! Voice Chat WhatsApp Tidak Bisa Diretas, Ini Penjelasan Ahli Keamanan Siber

journalist-avatar-top
Rabu, 4 Juni 2025 18.24
hoaks_voice_chat_whatsapp_tidak_bisa_diretas_ini_penjelasan_ahli_keamanan_siber

Voice chat WhatsApp yang belakangan santer dibahas karena dianggap ada peretas yang dapat menguras uang dari rekening (f:samuel/mistar)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Dalam beberapa hari terakhir, para pengguna WhatsApp digemparkan oleh beredarnya pesan berantai yang memperingatkan soal tombol mencurigakan di dalam grup percakapan.

Pesan tersebut menyebut fitur voice chat atau obrolan suara grup sebagai celah yang bisa dimanfaatkan peretas untuk mencuri data pribadi atau bahkan uang dari rekening korban.

Pesan yang beredar menyebutkan bahwa jika terdapat ikon bergaris dalam kotak di pojok kanan atas tampilan grup, maka grup tersebut dianggap telah disusupi hacker.

Narasi dalam pesan itu juga menganjurkan pengguna untuk tidak menekan tombol "Gabung" saat ada voice chat aktif, karena diklaim bisa menyebabkan pencurian data atau penyalahgunaan identitas.

Berikut kutipan dari isi pesan berantai yang telah menyebar luas:

"Periksa ikon di grup WhatsApp Anda. Jika ada kotak bergaris di dekat ikon titik tiga, itu tanda ada hacker. Jangan gabung voice chat karena bisa membahayakan. Sebaiknya bubarkan grup dan buat yang baru."

Sementara Alfons Tanujaya, seorang ahli keamanan siber dari Vaksincom, memberikan klarifikasi bahwa informasi yang menyebar tersebut adalah tidak benar.

“Voice chat adalah fitur resmi dari WhatsApp dan tidak memiliki celah yang memungkinkan hacker mengakses rekening bank pengguna,” tegas Alfons dalam pernyataan yang diterima pada Rabu (4/6/2025).

Dijelaskan, fitur voice chat diperkenalkan oleh WhatsApp pada November 2023 sebagai sarana komunikasi alternatif untuk grup besar, yang beranggotakan lebih dari 33 orang.

Fitur ini memungkinkan percakapan suara berlangsung secara terbuka dalam grup tanpa harus melakukan panggilan langsung.

Perbedaan utama voice chat dengan panggilan grup adalah formatnya yang lebih fleksibel. Pengguna hanya perlu mengetuk gelembung notifikasi yang muncul dalam ruang obrolan jika ingin bergabung.

Alfons menjelaskan bahwa tidak mungkin terjadi peretasan hanya karena seseorang menekan tombol "Gabung" dalam voice chat. Tidak ada mekanisme teknis yang bisa membuat peretas langsung masuk ke sistem perbankan atau data pribadi korban melalui fitur tersebut.

Namun, ia tetap mengingatkan pengguna untuk selalu berhati-hati terhadap modus penipuan lain yang umum terjadi, seperti:

Pesan dari nomor yang menyamar sebagai teman atau keluarga

Permintaan transfer uang secara tiba-tiba

Link mencurigakan yang dikirim melalui grup

“Penipuan biasanya terjadi karena akun diambil alih atau pengguna secara tidak sadar memberikan data penting. Itu berbeda dari hanya sekadar ikut voice chat,” ujar Alfons.

Ia menyimpulan, fitur voice chat grup WhatsApp adalah layanan resmi dan aman untuk digunakan. Narasi yang menyebutnya sebagai sarana hacker untuk mencuri rekening adalah hoaks dan sebaiknya tidak diteruskan.

Masyarakat diimbau untuk tetap kritis terhadap informasi yang tidak jelas sumbernya dan selalu merujuk pada ahli atau sumber resmi. (cnbc/hm17)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN