Siap Terapkan Sekolah Lima Hari, SMAN 2 Medan Identifikasi Jam Belajar hingga Sarana

Ilustrasi siswa SMA belajar di kelas (Foto: Susan/Mistar)
Medan, MISTAR.ID
SMA Negeri 2 Medan menyatakan kesiapannya melaksanakan program lima hari sekolah. Kepala SMAN 2 Medan, Marsito, mengatakan pihak sekolah telah melakukan berbagai persiapan internal jauh sebelum keputusan ini diumumkan secara resmi.
“Tim kurikulum sudah mulai melakukan identifikasi, penghitungan kembali jumlah jam belajar tatap muka selama seminggu yang selama ini didistribusi di enam hari dan coba disusun untuk lima hari,” katanya kepada Mistar, Kamis (12/5/2025).
Ia menjelaskan, jam belajar tatap muka akan berlangsung dari Senin sampai Kamis dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB. Sementara hari Jumat diisi dengan kegiatan pembelajaran seperti biasa hingga sebelum salat Jumat. Setelah itu, siswa akan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
“Khusus Jumat siang itu hanya untuk ekstrakurikuler. Ini sudah kami tata ulang. Kalau dulu siswa bisa ikut tiga ekskul, nanti kita akan data kembali ke mereka,” tuturnya.
“Tentu banyak kendala yang mungkin akan terjadi terkait dengan persiapan, tapi semua pasti bisa kita atasi,” ucapnya lagi.

Kepala Sekolah SMAN 2 Medan Marsito. (Foto: Susan/Mistar)
Selain pembelajaran, aspek psikologis siswa juga menjadi perhatian. Marsito menegaskan, mata pelajaran berat seperti eksak tidak akan ditumpuk dalam satu hari. Kombinasi pelajaran akan diatur agar siswa tetap nyaman belajar hingga sore hari.
Maksimalkan Sarana Sekolah
Sarana pendukung juga tengah disiapkan. Air bersih disebut sebagai hal yang sangat vital. Meski selama ini air bersih di SMAN 2 Medan tidak pernah mengalami kendala, namun akan terus dimaksimalkan. Selanjutnya mempersiapkan tempat ibadah yang dapat digunakan dengan aman dan nyaman.
Ia mengatakan bahwa jam istirahat sekolah juga akan lebih panjang dari yang sebelumnya yang hanya 30 menit, menjadi kisaran 45 menit hingga 1 jam. Hal ini disebutkan agar siswa punya waktu cukup untuk makan dan beribadah. Namun, ia menekankan pentingnya pengawasan guru untuk mencegah potensi kerawanan selama waktu istirahat.
Marsito juga menekankan pentingnya komitmen dan kesiapan para guru untuk menjalankan program ini dengan maksimal. Sosialisasi kepada orang tua juga tengah disiapkan. Sekolah akan memanfaatkan momen pembagian rapor dan media sosial untuk menyampaikan informasi secara luas. Sementara untuk siswa baru tahun ajaran 2025, sosialisasi akan dilakukan saat daftar ulang.
Sabtu Hari Keluarga
Marsito juga mengingatkan bahwa Sabtu akan menjadi waktu khusus anak bersama keluarga. Namun sekolah tetap harus proaktif untuk memantau aktivitas siswa dengan membuat instrumen yang dapat dilakukan dan dipantau secara online.
“Kalau ini berjalan, saya pikir sangat-sangat baik karena keterlibatan orang tua akan sangat maksimal. Jadi hari Sabtu itu orang tua benar-benar bertanggung jawab terhadap perkembangan karakter anak-anaknya,” ujar Marsito.
Ia juga menyebutkan, terkait kegiatan perkemahan yang biasanya dilakukan pada Sabtu-Minggu di sekolah, masih akan dikoordinasikan kembali bagaimana regulasi ke depannya. (Susan)