11 Siswa Sekolah Rakyat Tebing Tinggi Diduga Keracunan, KNPI Desak Evaluasi

Yusuf Ginting ketua KNPI Kota Tebing Tinggi. (foto:damanik/mistar)
Tebing Tinggi, MISTAR.ID
Sebanyak 11 siswa kelas X Sekolah Rakyat di Kota Tebing Tinggi diduga mengalami keracunan makanan usai menyantap sarapan mie goreng yang disediakan pihak katering.
Insiden ini terjadi pada Senin (1/9/2025) dan sontak menjadi perbincangan hangat di masyarakat, termasuk mendapat sorotan dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Tebing Tinggi.
Ketua KNPI Kota Tebing Tinggi, Yusuf Ginting, menyampaikan keprihatinannya dan menilai pihak sekolah lalai menjalankan tanggung jawab, terlebih karena Sekolah Rakyat merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan visi “Indonesia Emas”.
“Saya prihatin melihat kondisi seperti ini. Pemuda dan pemudi harus dijaga agar tumbuh menjadi generasi penerus bangsa yang unggul. Jika seperti ini terus terjadi, masyarakat bisa kehilangan kepercayaan terhadap program Pak Presiden. Kepala sekolah harus dievaluasi, dan jika tidak mampu menjalankan tugas dengan baik, lebih baik mengundurkan diri,” ujar Yusuf, Rabu (3/9/2025).
Permintaan Pengawasan Katering Diperketat
Yusuf juga menyoroti kualitas makanan yang disediakan katering sekolah. Ia meminta agar pengawasan terhadap penyedia makanan diperketat, mengingat kasus serupa pernah terjadi sebelumnya.
“Katering jangan sembarangan dalam memasak dan memberikan makanan kepada siswa. Rasa dan nilai gizinya harus diperhatikan. Kasihan siswa kalau makanannya tidak layak dan tidak bergizi. Harus ada pengawasan ketat agar hal ini tidak terulang,” katanya.
Penanganan Cepat Pihak Sekolah
Setelah kejadian, pihak sekolah langsung membawa para siswa yang mengalami gejala keracunan ke Puskesmas dan Rumah Sakit Natama Kota Tebing Tinggi. Sebagian dari mereka dirawat di ruang lantai tiga, kamar nomor 304 dan 311.
Tentang Sekolah Rakyat
Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan gratis yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto, khusus untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Di Kota Tebing Tinggi, program ini dilaksanakan di Kampus UINSU, Jalan Gunung Leuser, Kelurahan Tanjung Marulak, Kecamatan Rambutan, dan menampung sekitar 100 siswa yang tinggal di asrama.
Kasus dugaan keracunan ini diharapkan menjadi bahan evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan program, terutama dari segi kesehatan dan kualitas konsumsi siswa di lingkungan asrama. (damanik/hm27)