Tuesday, August 12, 2025
home_banner_first
SIANTAR SIMALUNGUN

Puluhan Warga Sidamanik Diduga Keracunan Usai Bertugas di APRC dan Sumut Rally 2025

journalist-avatar-top
Selasa, 12 Agustus 2025 16.49
puluhan_warga_sidamanik_diduga_keracunan_usai_bertugas_di_aprc_dan_sumut_rally_2025

Tangkapan layar rekaman video seorang warga terkapar diduga keracunan makanan (Foto: Istimewa/Mistar)

news_banner

Simalungun, MISTAR.ID

Sejumlah warga yang bertugas sebagai tim keselamatan lintasan dalam ajang Asia Pacific Rally Championship (APRC) dan Sumatera Utara Rally 2025 di kawasan Perkebunan Teh Unit Toba Sari, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, diduga mengalami keracunan makanan.

Acara berlangsung pada 8–10 Agustus 2025, namun laporan keracunan mulai bermunculan setelah kegiatan berakhir. Berdasarkan informasi yang dihimpun, jumlah korban mencapai puluhan orang dan diperkirakan bertambah seiring adanya laporan baru dengan keluhan serupa. Dugaan awal mengarah pada nasi kotak yang disediakan panitia.

Kasus ini pertama kali mencuat lewat unggahan akun Facebook bernama Darus Iwandri. Dalam video yang dibagikan, terlihat seorang pria berbaju hitam terbaring telungkup, dikelilingi petugas dan sebuah mobil ambulans di lokasi kejadian.

Sejumlah korban dikabarkan terpaksa dilarikan ke berbagai instansi pelayanan kesehatan, seperti puskesmas dan rumah sakit.

Makanan yang dikonsumsi para korban diketahui berasal dari salah satu rumah makan di Sidamanik yang ditunjuk oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI) selaku panitia penyelenggara.

Pengusaha Warung Buk Ana, yang mendapat pesanan untuk kegiatan rally tersebut, membantah bahwa masakan mereka bermasalah.

"Saya juga ikut masak dan anak saya yang kecil juga memakannya, tidak ada apa-apa," ujar Akbar Munthe, anak dari pemilik Warung Buk Ana, saat dikonfirmasi via telepon, Selasa (12/8/2025).

Akbar menjelaskan pihaknya menerima pesanan sebanyak 130 kotak nasi. "Yang makan di tempat kami gak apa-apa. Nasi diantar ke Gorbus yang bermasalah, dan kenapa bisa seperti itu," katanya.

Ia menegaskan bahwa bahan masakan untuk pesanan tersebut sama dengan yang diberikan kepada pelanggan lainnya.

"Kita juga ngasi ke yang lain dan bahannya juga sama, kita pakai juga jualan tidak ada apa-apa. Kami ada anak kos, anak kos juga memakannya. Mereka tidak ada masalah," tambahnya. (Hamzah/hm17)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN