Wednesday, September 3, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

Belasan Siswa Sekolah Rakyat di Kota Tebing Tinggi Diduga Keracunan Makanan

journalist-avatar-top
Selasa, 2 September 2025 18.55
belasan_siswa_sekolah_rakyat_di_kota_tebing_tinggi_diduga_keracunan_makanan

Sejumlah siswi saat dirawat di RS Natama akibat diduga keracunan makanan. (foto: Damanik/Mistar)

news_banner

Tebing Tinggi, MISTAR.ID

Sebanyak 11 siswa Sekolah Rakyat yang beraktivitas di Kampus UINSU Jalan Gunung Leuser, Kelurahan Tanjung Marulak, Kecamatan Rambutan, Kota Tebing Tinggi diduga keracunan makanan usai menyantap sarapan mie goreng yang disediakan pihak catering, Senin (1/9/2025).

Kondisi tersebut membuat panik pihak sekolah dan langsung melarikan para siswa tersebut ke Puskesmas dan Rumah Sakit (RS) Natama Kota Tebing Tinggi dirawat di lantai tiga nomor 304 dan 311. Mirisnya, kondisi seperti ini juga pernah terjadi seminggu lalu. Saat itu, 10 siswa juga dilarikan ke RS Natama untuk mendapatkan perawatan medis.

Salah seorang siswi yang sakit mengatakan siswa yang menjadi korban dugaan keracunan makanan ini berada di asrama C1 dan C2. Menurut siswi ini, awalnya mereka sarapan makan mie goreng, setelah setengah jam kemudian saat akan masuk ke kelas, mereka mengalami mual-mual.

"Setelah itu kami dibawa ke Rumah Sakit pak," tutur salah seorang siswi yang dirawat di RS Natama.

Direktur RS Natama Tebing Tinggi, dr Edi Syahputra Sembiring saat dikonfirmasi, Selasa (2/9/2025), menjelaskan 11 siswa tersebut saat diantar ke RS Natama dalam kondisi keluhan mual dan muntah. Dari 11 siswa, sembilan siswa harus diopname sekitar dua hingga tiga hari dan dua orang rawat jalan.

Dijelaskannya, kedatangan para siswa ke Rumah Sakit diantar pihak guru dan sebagian siswa dijemput menggunakan ambulance rumah sakit.

"Dapat berita dari sekolah sekitar pukul 08.00 WIB, selanjutnya dijemput menggunakan ambulance rumah sakit dan sebagian diantar gurunya," tuturnya.

Dikatakannya, 11 siswa sakit tersebut bermula dari makan mie goreng saat sarapan pagi. "Penyebabnya kita enggak tahu, tapi sebelumnya para siswa tersebut sarapan mie goreng yang disediakan sekolah," ucapnya.

Tirsni orang tua siswi warga Kelurahan Karya Jaya, Kecamatan Rambutan berharap agar pihak sekolah lebih memperhatikan makanan untuk para siswa dan siswi.

"Kalau bisa lebih diperhatikannya lah soal makanan pak. Soalnya biasakan kalau anak-anak ini kan dekat sama orang tua. Anak-anak juga sering takut kalau malam hari, jadi takut tidur malam. Jadi kurang tidur pak," tuturnya.

Hal senada juga dikatakan Rusdi, orang tua siswi warga Kelurahan Pabatu. Dia berharap agar penyebab ini dapat segera diketahui. "Kami juga berharap bisa ketahuan lah dari mana sebabnya. Kenapa jadi seperti ini. Anak saya mengalami mual, pusing dan sesak napasnya," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah Rakyat Khairil Lubis saat dikonfirmasi mengatakan kondisi seperti ini sudah pernah terjadi sebelumnya. Kata Khairil, pihak Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi juga telah mengambil sampel mie goreng untuk diuji laboratorium.

"Semalam itu memang ada, mereka itu habis sarapan makan mie goreng yang disediakan oleh pihak catering terus oyong dan kita bawa ke Puskesmas. Sebagian pulang lagi sehat, kemudian ada lagi yang Rumah Sakit Natama. Itu lah upaya saya selaku kepala sekolah pak," ucapnya. (Damanik/hm18)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN