Medan, MISTAR.ID

Industri furnitur di Indonesia kini menghadapi persaingan global, terutama dengan adanya kebijakan tarif impor dari Amerika Serikat. Namun di balik tantangan itu, tersimpan peluang besar untuk pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya melalui ekspor furnitur kayu Jepara yang terkenal hingga mancanegara.

Furnitur hasil kerajinan tangan Indonesia memiliki daya saing kuat di pasar internasional. Industri ini diyakini berpotensi menjadi salah satu produk unggulan Indonesia di masa mendatang.

Salah satu produsen yang terus mengembangkan karya ukir khas Jepara adalah Toko Mebel Kurnia Jepara, yang berlokasi di Jalan Adi Sucipto, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan, Sumatera Utara. Tim Mistar TV menyambangi toko tersebut pada Selasa (7/10/2025).

Berbagai produk furnitur diproduksi di tempat ini, mulai dari kursi, meja, lemari, tempat tidur, bingkai kaca, papan nama, kitchenset, hingga buffet. Proses produksinya menggunakan alat tradisional dan modern seperti pahat ukir, gergaji, martil, mesin kompresor cat, serta lem kayu.

Pengrajin furnitur, Zainuri, mengatakan bahan baku didatangkan dari berbagai daerah di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, terutama dari Kota Jepara. Waktu pengerjaan tiap produk bervariasi antara tiga hari hingga satu minggu, tergantung model dan tingkat kerumitan.

Harga furnitur di toko ini dibanderol mulai dari Rp7 juta hingga Rp12 juta, menyesuaikan desain dan bahan yang digunakan. Produk tidak hanya dipasarkan di Kota Medan, tetapi juga dikirim ke berbagai daerah seperti Banda Aceh, Kisaran, Kabanjahe, dan Kabupaten Karo.

Saat ini, produksi furnitur di Toko Mebel Kurnia Jepara melibatkan delapan orang karyawan dengan pembagian tugas masing-masing, mulai dari pengukiran, pengecatan, hingga finishing. (Fiqih /hm21)