Aktivis Sebut Bupati Dairi Belum Tunjukkan Kerja Nyata Selaras Visi-Misi

Bupati Dairi, Vickner Sinaga, dan Wakil Bupati Dairi, Wahyu Daniel Sagala. (Foto: Istimewa/Mistar)
Dairi, MISTAR.ID
Bupati Dairi, Vickner Sinaga, disebut belum menunjukkan kerja nyata yang selaras dengan visi-misi setelah dilantik pada Februari 2025 lalu. Hal itu disampaikan aktivis LSM Yayasan Petrasa, Duat Sihombing, kepada Mistar, Rabu (8/10/2025).
"Masih banyak klaim atas capaian yang bukan hasil kinerjanya. Kami memahami kondisi keuangan daerah yang terbatas di tengah efisiensi saat ini, tetapi hal itu seharusnya tidak menjadi alasan untuk tidak membuat terobosan atau ide kreatif membangun Kabupaten Dairi,” kata Duat.
Disebutkannya lagi, masih banyak wacana dan tidak implementatif. Sektor pertanian yang hampir 70 persen menjadi sumber kehidupan masyarakat Dairi belum mendapatkan sentuhan berarti. "Bupati Dairi sepertinya belum memiliki langkah konkret meningkatkan kualitas dan kuantitas sektor pertanian," ucapnya.
Padahal, menurut Duat, banyak masalah pertanian yang harus segera diatasi, termasuk kebutuhan irigasi di daerah lumbung padi yang kini terpaksa beralih ke tanaman lain karena sumber air tidak lagi memadai. Begitu juga terkait infrastruktur jalan desa dan jalan kabupaten yang masih rusak dan belum mendapat perhatian.
Meski demikian, ia masih optimistis kondisi tersebut bisa diperbaiki. “Kami masih yakin, karena Bupati Dairi memiliki pengalaman panjang sebagai mantan pemimpin di perusahaan besar seperti PLN. Beliau pasti bisa keluar dari tekanan dan menyalurkan ide-ide bagus untuk membawa Dairi lebih baik. Kuncinya adalah kolaborasi dan jangan anti kritik, karena pendapat dan kritik itu bagian dari proses bernegara,” ujarnya.
Duat juga berharap agar seorang pemimpin tidak mudah tersinggung terhadap kritik. Pemimpin itu harus bisa membedakan kritik dan fitnah. "Kritik perlu diterima karena jabatan publik mengelola anggaran rakyat yang harus dipertanggungjawabkan,” katanya.
Diungkapkan Duat, pernyataan Bupati yang menyinggung soal “orang pintar di Dairi” terkesan blunder.
“Pernyataan itu justru menimbulkan kesan bahwa beliau anti kritik dan tidak senang jika masyarakat Dairi berpikir kritis,” katanya.
Ia juga menyoroti adanya pernyataan yang menyebut Bupati harus mengurus kabupaten lain terlebih dahulu. “Perlu kami sampaikan, Bapak dipilih oleh masyarakat Dairi, digaji dan dibiayai oleh pajak masyarakat Dairi. Jadi harus berkomitmen untuk Dairi. Kritik bukan penolakan, melainkan pengingat agar fokus pada kebutuhan masyarakat,” tuturnya,
Menanggapi hal tersebut, Bupati Dairi, Vickner Sinaga, melalui pesan WhatsApp, menyampaikan capaian kerja selama 24 minggu.
Ia menyebutkan sejumlah program yang sedang berjalan, antara lain program jalan tanpa genangan air, sinergi Pemkab Dairi dengan 169 desa/kelurahan untuk perbaikan 500 meter jalan beraspal, pembangunan SMPN 4 Sidikalang, SMAN 2 Parbuluan, dan Sekolah Rakyat.
Selain itu, MBG telah tersalurkan untuk 24 ribu dari rencana 80 ribu siswa, KMP telah eksis di 169 unit, bantuan alat kerja produksi kepada 300 penyandang disabilitas, serta pengangkatan 700 PPPK.
Vickner juga menyebutkan telah dilakukan edukasi terhadap 169 kepala desa/lurah bersertifikat etos kerja, edukasi lebih dari 200 pamong eselon 2, 3, dan 4, serta pembagian 14 unit traktor roda empat kepada kelompok tani.
“Selain itu, ada bantuan bibit padi gogo untuk 2.000 hektare, peningkatan siswa masuk sekolah unggulan seperti Soposurung, IT Del, dan PTN, serta persiapan Olimpiade Matematika dan Fisika 2026 di Korea, di mana Dairi menjadi yang terbaik se-NKRI untuk fisika,” tulisnya.
Vickner juga menambahkan adanya 230 sambungan air minum hibah ‘Water Mission’ dari LSM Amerika.
“Selanjutnya, akan menyusul proyek PTS swasta, kerja sama pendidikan dan kesehatan, serta MoU ekspor nilam ke India. Produksi parfum dari hasil nilam juga sedang dikembangkan. CSR dibagikan kepada gereja, masjid, dan sekolah,” katanya.
Ia menambahkan, pemerintah juga membangun kekompakan Forkopimda untuk menjaga Dairi aman dan nyaman, termasuk melalui program operasi pasar murah di 15 kecamatan untuk menekan inflasi, pengadaan SPKLU tanpa biaya APBD, serta pendirian BUMD Pembangunan guna mengoptimalkan aset tak produktif.
Vickner menyebut, Dairi juga menjalin sinergi dengan Kabupaten Blitar di bidang kesehatan, pertanian, dan perdagangan. “Kabupaten Blitar kini menjadi pembeli utama jagung Dairi dan pemasok bibit sapi perah. Silakan dicek kebenarannya, kami sedang berada di Blitar demi kemajuan Dairi,” katanya mengakhiri.