Monday, August 18, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Titah Megawati di HUT RI ke-80: Lawan Pengkhianatan Konstitusi dan Jangan Hanya Cari Suara

journalist-avatar-top
Senin, 18 Agustus 2025 09.10
titah_megawati_di_hut_ri_ke80_lawan_pengkhianatan_konstitusi_dan_jangan_hanya_cari_suara

Megawati menyampaikan pesan kepada para kader PDI-P di HUT RI ke-80 (Foto: Tim Media PDI-P/Mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDI-P), Megawati Soekarnoputri, memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Kompleks Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (17/8/2025). Tidak seperti kebanyakan pejabat yang hadir di Istana Merdeka bersama Presiden Prabowo Subianto, Megawati memilih menggelar upacara bersama pengurus DPP PDI-P.

Dalam upacara tersebut, Megawati tampil sebagai inspektur upacara dan menyampaikan sejumlah arahan penting untuk kader partai. Upacara ini juga dihadiri oleh Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto hingga Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

1. Lawan Pengkhianatan Konstitusi

Dalam pidatonya, Megawati menegaskan agar seluruh kader PDI-P melawan segala bentuk penyalahgunaan dan pengkhianatan terhadap konstitusi. Ia juga menekankan pentingnya kedisiplinan dalam berorganisasi, ideologi, dan perbuatan.

“Jika kita tidak disiplin, partai ini akan rapuh dan mudah diombang-ambingkan kepentingan,” tegas Megawati.

2. Jangan Tunduk pada Politik yang Mengkhianati Rakyat

Megawati mengingatkan kader agar tidak terjebak pada politik yang mengabaikan kepentingan rakyat. Ia mengutip pesan Bung Karno soal dua jalan setelah jembatan kemerdekaan: satu menuju kesejahteraan rakyat Marhaen, satu lagi menuju kesengsaraan.

“Jangan goyah oleh godaan kekuasaan, dan jangan tunduk pada politik yang mengkhianati rakyat,” ujarnya.

3. Turun ke Rakyat Bukan Hanya untuk Meminta Suara

Megawati mengkritik praktik politik yang hanya mendekati rakyat menjelang pemilu. Ia meminta kader benar-benar hadir untuk mendengarkan keluh kesah rakyat dan membantu menyelesaikan masalah mereka.

“Jangan hanya berani bicara saat kampanye, tapi diam jika rakyat menderita,” kata Megawati.

4. Tantangan Bangsa dan Tanggung Jawab PDI-P

Megawati juga menyinggung tantangan besar yang dihadapi bangsa, mulai dari kemiskinan, kesenjangan sosial, krisis pangan global, hingga kerusakan lingkungan. Ia menegaskan, kemerdekaan harus menjadi jalan untuk membangun kehidupan berdaulat dan berkarakter.

Megawati menutup pidatonya dengan pesan agar PDI-P terus memperbaiki diri dan menjaga semangat proklamasi.

“Jika perintah-perintah ini dijalankan, PDI Perjuangan akan tetap menjadi partai pelopor yang dicintai rakyat,” pungkasnya. (*)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN