Terungkap! Dua Kerangka di Gedung ACC Kwitang Dikenali sebagai Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan Hamid

Suasana gedung AAC yang hangus akibat terbakar saat demo Agustus lalu di Kwitang, Jakarta, Sabtu (1/11/2025). (Foto: Kumparan)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Polisi akhirnya memastikan identitas dua kerangka manusia yang ditemukan di Gedung ACC, Kwitang, Jakarta Pusat, merupakan Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan Hamid. Kepastian ini diperoleh setelah dilakukan uji DNA oleh tim forensik Polri.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Roby Heri Saputra, menjelaskan bahwa kondisi gedung yang hangus terbakar membuat proses pencarian korban berlangsung lama.
“Jenazah sulit ditemukan karena sejak kebakaran tidak ada proses pembersihan maupun pembongkaran puing. Kerangka baru terlihat setelah bagian gedung dibuka,” ujar Roby dalam konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (7/11/2025).
Terungkap Setelah Dua Bulan Hilang
Reno dan Farhan sebelumnya dilaporkan hilang saat aksi demonstrasi rusuh pada 29 Agustus 2025. Setelah dua bulan pencarian, jasad mereka akhirnya ditemukan tertimbun puing di lokasi kebakaran.
Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri sempat melakukan pemeriksaan pada 19 September 2025 untuk menelusuri penyebab kebakaran. Namun, saat itu petugas tidak menemukan korban jiwa di lokasi.
Baru pada 30 Oktober 2025, tim inspeksi dari PT QIES, selaku vendor pemeriksa struktur bangunan, menemukan dua kerangka manusia di area plafon gedung yang rusak parah.
Proses Evakuasi Penuh Risiko
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, menjelaskan bahwa kondisi gedung membuat proses penyelidikan berlangsung hati-hati karena struktur bangunan nyaris runtuh.
“Sebagian besar gedung sudah terbakar dan tidak layak digunakan. Kedua kerangka ditemukan dalam kondisi tertimbun puing dengan risiko tinggi bagi petugas,” ujar Budi.
Bau Jenazah Tertutup Material Bangunan
Karo Labdokkes Polri, Brigjen Sumy Hastry Purwanti, memaparkan bahwa dari sisi tanatologi forensik, jenazah yang terbakar sempurna sulit dibedakan dari material bangunan di sekitarnya.
“Dalam kondisi terbakar parah, sisa tubuh bercampur dengan material lain. Bau yang muncul semula mirip bau bahan bangunan terbakar. Baru setelah beberapa waktu, tercium aroma khas pembusukan tubuh manusia,” jelas Hastry.
Hasil Tes DNA Pastikan Identitas Korban
Hasil tes DNA forensik memastikan bahwa dua kerangka tersebut adalah Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan Hamid.
“Nomor postmortem 0080 cocok dengan antemortem 002, sehingga teridentifikasi sebagai Reno Syahputradewo, anak biologis dari Bapak Muhammad Yasin,” kata Hastry.
Dengan hasil tersebut, keluarga kedua korban dipastikan telah diberi pemberitahuan resmi oleh kepolisian. Penyelidikan terkait penyebab pasti kebakaran dan kematian masih terus dilakukan oleh tim gabungan Polda Metro Jaya dan Puslabfor Polri.(hm17)
BERITA TERPOPULER

























