Prabowo Sindir Suasana Paripurna dan Kritik Jumlah Komisaris BUMN

Suasana Gedung DPRD Sumut dalam mendengarkan pidato kenegaraan Presiden Prabowo. (foto:ari/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan kritik tajam dalam pidato kenegaraan terkait nota keuangan dan RAPBN 2025, Jumat (15/8/2025). Salah satu yang disorot adalah jumlah komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dinilai terlalu banyak dan tidak efisien.
Dalam pidato yang disampaikan di Gedung DPR/MPR RI, Prabowo juga menyindir suasana rapat paripurna yang menurutnya lebih mirip rapat di tingkat kecamatan karena antusiasme yang begitu tinggi dan sambutan yang meriah terhadap dirinya.
“Seperti rapat kecamatan ini, ramai sekali, semangat!” ucap Prabowo sambil tersenyum, yang disambut tawa dan tepuk tangan para anggota dewan.
Kritik Terhadap BUMN: "Terlalu Banyak Komisaris"
Presiden Prabowo secara terbuka mengungkapkan kekesalannya terhadap struktur BUMN yang dinilainya tidak efisien.
“Saya sudah tugaskan Danantara untuk benahi BUMN. Terlalu banyak komisaris di situ. Masak ada komisaris yang hanya rapat sebulan sekali, tapi tetap dapat tantiem (dana tunjangan). Saya bahkan tidak paham apa fungsinya,” ujarnya dalam siaran langsung yang juga disaksikan dari Gedung DPRD Sumut.
Ia menyebut praktik tersebut sebagai bentuk pemborosan negara dan menyatakan komitmennya untuk memangkas jabatan yang tidak produktif dalam tubuh BUMN.
Tegas kepada Direksi dan Komisaris
Presiden Prabowo juga menegaskan bahwa pemangkasan jabatan yang tidak efisien bukan sekadar wacana. Ia menyatakan tidak akan ragu mengambil langkah tegas jika ada pihak yang tidak setuju.
“Kalau direksi atau komisaris itu keberatan, ya segera berhenti saja, saudara-saudara sekalian!” katanya, yang langsung disambut riuh tepuk tangan dari hadirin di ruang sidang paripurna. (ari/hm27)