Jakarta, MISTAR.ID

Sebanyak 1.146 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) atau Persatuan Parlemen Negara-Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang digelar di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta. Pengamanan dilaksanakan secara ketat dengan pendekatan yang humanis.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, mengatakan seluruh personel pengamanan telah diinstruksikan untuk tidak membawa senjata api demi menciptakan suasana yang nyaman dan bersahabat bagi para delegasi.

“Kami mengedepankan pendekatan persuasif dan ramah. Semua personel telah diarahkan untuk tidak membawa senjata api. Ini adalah bentuk komitmen kami menjaga suasana yang kondusif, aman, dan nyaman bagi seluruh tamu negara sahabat,” ujar Susatyo, Selasa (13/5/2025).

Pengamanan tidak hanya difokuskan di area utama konferensi, tetapi juga mencakup rute kedatangan tamu negara, area penginapan, serta titik-titik strategis lain di kawasan Senayan. Potensi kerawanan seperti lalu lintas padat, aksi unjuk rasa, hingga gangguan siber juga telah dipetakan dan diantisipasi bersama instansi terkait.

“Pengamanan ini bukan semata-mata tugas rutin, melainkan bentuk representasi wajah Indonesia di mata dunia. Oleh karena itu, kami menekankan pentingnya etika, sikap profesional, dan kerja dengan hati kepada seluruh jajaran,” katanya.

Sementara itu, Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, mengatakan persiapan pelaksanaan sidang umum PUIC berjalan lancar. Konferensi ini akan berlangsung pada 12–15 Mei 2025 di kompleks parlemen, Senayan.

“Ini adalah kehormatan sekaligus tanggung jawab besar bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah Konferensi PUIC ke-19, terlebih di momen peringatan 25 tahun sejak organisasi ini berdiri pada 1999,” ucap Mardani.

Forum ini dijadwalkan membahas berbagai isu strategis, termasuk pemberdayaan perempuan dan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina. (detik/hm24)