Brave Pink & Hero Green: Simbol Perlawanan dan Solidaritas Publik di Tengah Gejolak Indonesia

Ilustrasi brave pink dan hero green yang viral di medsos. (Foto: X.com/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Pada akhir Agustus hingga awal September 2025, ruang maya Indonesia dipenuhi dua warna dominan: pink pemberani (brave pink) dan hijau heroik (hero green). Kedua warna ini muncul secara organik di berbagai platform media sosial, digunakan untuk foto profil, desain grafis, hingga konten kreatif.
Menurut telaah Arnidhya Nur Zhafira di Antara, fenomena ini bukan sekadar tren estetika, tetapi sarat makna. Pink melambangkan Ibu Ana, sosok dengan hijab merah muda yang berdiri tegar menghadapi aparat pada 28 Agustus. Hijau menjadi simbol untuk Affan Kurniawan, pengemudi ojek daring yang tewas terlindas kendaraan taktis saat kericuhan unjuk rasa malam harinya.
Meski kontras, kombinasi warna ini justru menghadirkan harmoni dan menyalurkan pesan solidaritas di tengah ketidakpastian.
Psikologi Warna dan Simbol Solidaritas
Sebagai elemen seni, warna selalu lekat dengan tafsir nilai dan emosi. Telkom University mencatat, warna dapat menyampaikan pesan tanpa kata, memengaruhi persepsi, serta mengikat emosi kolektif.
Merah muda (pink): simbol empati dan keberanian inklusif
Hijau (green): simbol solidaritas dan harapan
Dua warna ini tidak hanya menenangkan mata, tetapi juga membangkitkan semangat, menyatukan masyarakat dari berbagai lapisan—seniman, pekerja kantoran, pengemudi ojek online, hingga media.
Aspirasi Publik yang Menggema Bersama Brave Pink & Hero Green
Fenomena warna ini juga menjadi sarana menyalurkan aspirasi masyarakat. Salah satu unggahan viral adalah “17+8 Tuntutan Rakyat” yang menyoroti:
- Reformasi DPR dan partai politik
- Penguatan pengawasan eksekutif
- Perbaikan sistem perpajakan agar adil
- Reformasi kepolisian agar profesional dan humanis
- Peninjauan ulang kebijakan ekonomi dan ketenagakerjaan
Tiga lembaga think tank—CORE Indonesia, INDEF, dan The Prakarsa—menekankan bahwa transparansi dan akuntabilitas kebijakan publik adalah kunci stabilitas sosial-ekonomi.
Pandangan Ekonom: Investasi untuk Rakyat
Direktur CORE Indonesia, Mohammad Faisal, menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi berkelanjutan hanya tercapai jika anggaran negara dialihkan untuk kesejahteraan rakyat, bukan aparatur koersif.
Senada, Bhima Yudhistira (CELIOS) menyarankan langkah konkret agar pemerintah mengembalikan kepercayaan masyarakat dan investor global, termasuk pembentukan tim independen untuk mengawal reformasi.
Makna Baru Cinta untuk Negeri
Fenomena brave pink dan hero green dianggap sebagai ekspresi cinta baru untuk Indonesia. Cinta yang diwujudkan dalam bentuk kritik konstruktif, kreativitas, dan solidaritas, bukan sekadar slogan.
Forum Ekonomi Dunia (WEF) menegaskan bahwa kepercayaan adalah fondasi penting untuk menciptakan kerja sama ekonomi dan menarik investasi. Tanpa kepercayaan publik, sulit membangun pertumbuhan yang inklusif.
Kepercayaan ini bisa meningkatkan:
- Inovasi dan kewirausahaan
- Produktivitas perusahaan
- Penyerapan tenaga kerja
- Stabilitas keuangan. (*)
PREVIOUS ARTICLE
Wamenlu Anis Matta Ungkap Dugaan Motif Perampokan di Balik Penembakan Staf KBRI Lima