Monday, September 8, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Bocah Pekalongan Meninggal Usai Digigit Ular Weling, Begini Kronologinya

journalist-avatar-top
Senin, 21 Juli 2025 08.25
bocah_pekalongan_meninggal_usai_digigit_ular_weling_begini_kronologinya

Bocah asal Peklongan yang meninggal dunia setelah koma sebulan usai digigit ular weling. (Foto: Media Pemalang/Mistar)

news_banner

Pekalongan, MISTAR.ID

Seorang bocah berusia 11 tahun asal Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, bernama Rafa, meninggal dunia setelah digigit ular weling. Rafa sempat menjalani perawatan intensif selama sebulan di RSUP Dr Kariadi, Semarang, sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir pada Minggu (20/7/2025) pukul 00.32 WIB.

Dilansir dari Detik, insiden bermula pada Senin dinihari, 16 Juni 2025, ketika Rafa sedang tidur di rumahnya. Ibunya terkejut melihat ular jatuh dari plafon dan langsung menggigit anaknya. Rafa kemudian dibawa ke RSUD Kajen untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Menurut kuasa hukum keluarga, Imam Maliki, keluarga menduga terjadi salah diagnosis dan penanganan awal yang tidak tepat oleh pihak RSUD Kajen.

Rafa sempat diperbolehkan pulang usai observasi selama dua jam. Namun, dalam perjalanan pulang, Rafa mengalami kejang-kejang dan langsung dilarikan ke rumah sakit swasta.

"Setelah kami konfirmasi ke pihak keluarga, ada dugaan kuat bahwa penanganan awal tidak dilakukan secara optimal. Luka gigitan yang samar justru mengaburkan diagnosis awal," ujar Imam di kantor LBH Garuda Kencana Indonesia, Selasa (24/6/2025).

Menanggapi hal tersebut, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq menyatakan telah memberikan teguran keras kepada RSUD Kajen dalam apel pagi. Ia juga meminta pihak rumah sakit memberikan penjelasan lebih lanjut.

Sementara itu, Kepala Bidang Keperawatan RSUD Kajen, Dwi Harto, menyampaikan Rafa sempat menjalani pemeriksaan fisik, pembersihan luka, dan observasi selama dua jam. Luka yang ditemukan disebut samar dan hasil laboratorium dinilai normal.

"Kami sudah memberikan edukasi kepada keluarga jika ada tanda-tanda memburuk agar segera kembali ke IGD. Penanganan sudah sesuai prosedur yang berlaku di rumah sakit," ujar Dwi.

Setelah kondisinya memburuk, Rafa dirujuk ke RSUP Dr Kariadi Semarang pada 9 Juli 2025 dan dirawat di ruang PICU. Pejabat Humas RSUP Dr Kariadi, Aditya Kandu Warenda, mengungkapkan sejak dirawat, kondisi kesadaran Rafa terus menurun dan tidak menunjukkan perkembangan berarti.

"Tim medis kami sudah berusaha maksimal menstabilkan kondisi pasien. Namun, sejak awal kondisinya memang sudah memburuk," ujar Aditya.

Rafa akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Minggu dinihari. Pihak keluarga disebut telah menerima penjelasan medis terkait kondisi terakhir korban. []

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN