25 Komjen Pol Masuk Bursa Calon Kapolri, Isu Pergantian Listyo Sigit Menguat

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (foto:detik/mistar)
Jakarta, MISTAR.ID
Sebanyak 25 Perwira Tinggi (Pati) Polri berpangkat Komisaris Jenderal (Komjen) masuk dalam bursa calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri). Mereka kini menjabat di berbagai posisi strategis, baik di internal Polri maupun di kementerian/lembaga.
Revisi UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia memperpanjang usia pensiun anggota Polri. Aturan baru tersebut menetapkan usia pensiun anggota Polri 60 tahun, dan pejabat fungsional tertentu 65 tahun
Jenderal bintang empat dapat diperpanjang melalui Keputusan Presiden (Keppres)
Sementara bintara dan tamtama tetap pensiun di usia 58 tahun, meski bisa diperpanjang hingga 60 tahun.
Bursa Calon Kapolri
Beberapa nama yang disebut kuat masuk bursa calon Kapolri antara lain:
- Komjen Pol Dedi Prasetyo – Wakapolri, Akpol 1990, usia 57 tahun
- Komjen Pol Wahyu Widada – Irwasum, Akpol 1991, usia 56 tahun
- Komjen Pol Karyoto – Kabaharkam, Akpol 1990, usia 56 tahun
- Komjen Pol Syahardiantono – Kabareskrim, Akpol 1991, usia 55 tahun
- Komjen Pol Akhmad Wiyagus – Kabaintelkam, Akpol 1989, usia 57 tahun
- Komjen Pol Chryshnanda Dwilaksana – Kalemdiklat, usia 57 tahun
- Komjen Pol Imam Widodo – Dankor Brimob, usia 57 tahun
- Komjen Pol M. Fadil Imran – Asops Kapolri, usia 57 tahun
- Komjen Pol Wahyu Hadiningrat – Asrena Kapolri, usia 54 tahun
- Komjen Pol Suyudi Ario Seto – Kepala BNN, usia 52 tahun
(ditambah 15 nama lain yang menjabat di K/L serta lembaga negara).
Absennya Kapolri Listyo Sigit Picu Spekulasi
Spekulasi pergantian Kapolri semakin menguat setelah Jenderal Listyo Sigit Prabowo tidak hadir dalam penyambutan Presiden terpilih Prabowo Subianto di Bali, Sabtu (13/9/2025).
Prabowo tiba di Bandara Ngurah Rai usai kunjungan ke UEA dan Qatar, kemudian meninjau lokasi terdampak banjir bandang. Ia disambut oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Gubernur Bali I Wayan Koster, Kapolda Bali Irjen Daniel Adityajaya, dan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto. Absennya Kapolri menimbulkan tanda tanya publik.
Isu beredar bahwa Presiden Prabowo telah mengirim Surat Presiden (Surpres) ke DPR untuk mengusulkan pergantian Kapolri. Dua nama yang disebut masuk radar pengganti ialah Komjen Dedi Prasetyo dan Komjen Suyudi Ario Seto. Namun, kabar ini dibantah Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad dan pihak Istana.
Tim Reformasi Polri
Di tengah spekulasi pergantian Kapolri, muncul wacana pembentukan Tim Reformasi Polri. Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro menegaskan tim tersebut bukan untuk mengganti Kapolri Listyo.
“Enggak dong, enggak ada,” kata Juri usai rapat di Komisi XIII DPR, Senin (15/9/2025). Ia meminta publik menunggu pengumuman resmi dari Presiden Prabowo mengenai komposisi dan teknis tim tersebut.
Menurut Juri, rencana reformasi Polri lebih tepat disebut kebijakan Presiden, bukan inisiatif pribadi. Wacana ini sebelumnya disampaikan Gerakan Nurani Bangsa (GNB) usai bertemu Presiden Prabowo, Jumat (12/9). Anggota GNB Pendeta Gomar Gultom menyebut aspirasi reformasi Polri sejalan dengan konsep yang sudah dirumuskan Presiden.
Komisioner Kompolnas M Choirul Anam menilai ada tiga instrumen utama dalam reformasi Polri, yaitu instrumen digital, Hak Asasi Manusia (HAM), dan pengawasan.
Menurut Anam, ketiga instrumen tersebut sudah ada dan tinggal diperkuat agar Polri semakin profesional, humanis, dan menjunjung prinsip HAM. (**/hm16)