Saturday, May 24, 2025
home_banner_first
MEDAN

Status Geopark Toba Terancam, DPRD Sumut: BODT Tak Punya Semangat Kerja

journalist-avatar-top
Jumat, 23 Mei 2025 19.55
status_geopark_toba_terancam_dprd_sumut_bodt_tak_punya_semangat_kerja

Anggota DPRD Sumut, Manaek Hutasoit. (f: ist/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Terancam dicabutnya status Geopark Kaldera Toba oleh UNESCO mendapat sorotan dari DPRD Sumatera Utara (Sumut).

Anggota Komisi B DPRD Sumut, Manaek Hutasoit menilai Badan Otorita Danau Toba (BODT) tidak menjalankan tugas dengan optimal.

“BODT ini seperti tidak punya semangat kerja. Mereka punya anggaran besar, harusnya mereka menciptakan gebrakan untuk memastikan Danau Toba tetap memenuhi syarat UNESCO, tapi nyatanya gerakannya pun tak terlihat,” ujar Manaek, Jumat (23/5/2025).

Menurutnya, syarat yang diminta UNESCO tidak berat. Salah satu syaratnya keterlibatan masyarakat dalam event, peduli terhadap lingkungan, menjaga kelestarian ekologi, serta perencanaan dan pengelolaan kawasan yang terintegrasi dan berkelanjutan.

“Ini bukan soal teknis, ini soal komitmen dan keseriusan. Kalau BODT seperti ini terus, hancur sudah harapan kita menjadikan Danau Toba sebagai destinasi wisata dunia,” ujarnya.

Lanjut Manaek lagi, “semua itu bisa dikerjakan kalau mereka serius. Tapi, BODT hanya duduk nyaman di kantor, dan tidak menunjukkan progres anggaran besar yang mereka kelola. Dana juga hanya sebatas penggunaan tanpa hasil,” tuturnya.

Lebih lanjut, Manaek akan mendesak komisi yang membidangi permasalahan tersebut segera melaksanakan rapat dengar pendapat evaluasi kinerja BODT.

“Ini bukan waktunya basa-basi. Kalau perlu, evaluasi kinerja BODT. Jangan sampai kita kecolongan karena kelalaian satu lembaga yang tidak memahami arti penting kawasan Danau Toba sebagai masa depan pariwisata,” ucapnya.

Ia juga menyinggung upaya yang dilakukan Presiden Joko Widodo, yang sebelumnya menetapkan Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN) di bidang pariwisata.

“Pemerintah pusat sebelumnya sudah memberikan perhatian yang luar biasa, tapi BODT tidak menghiraukan perhatian tersebut. Harusnya mereka juga mampu berkolaborasi dengan pemerintah daerah,” katanya.

Menurutnya, pemerintah daerah juga bertanggung jawab atas warisan budaya. “Jangan hanya berpangku tangan, kita harus kolaborasi menjadikan Danau Toba sebagai kebanggaan bangsa dan diakui dunia,” ujarnya.

Manaek berharap, status Geopark ini dapat dipertahankan. Mengingat promosi global dan kunjungan wisatawan Internasional sangat dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi berbasis pariwisata yang berkelanjutan.

“UNESCO ini jembatan marketing global, kalau status dicabut, kita akan kehilangan momentum besar. Di situlah kerugian yang tidak bisa dibayar dengan uang. Kita berharap, BODT dan pemerintah dapat mengupayakan perbaikan kinerja dengan optimal,” ucapnya. (ari/hm20)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN