Pengamat Politik: OTT Wamenaker Akhiri Gebrakan Sidak Pabrik

Pengamat Politik Sumut, Rafriadi Nasution. (Foto: Dok. Pribadi Rafriadi/Mistar)
Medan, MISTAR.ID
Pengamat politik Sumatera Utara (Sumut), Rafriadi Nasution, menilai operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK terhadap Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Emanuel Ebenezer menjadi akhir dari gebrakan sidak pabrik dan industri yang sempat viral.
“Tertangkap tangannya Emanuel Ebenezer oleh KPK merupakan kesialan yang menjadi akhir dari cerita sukses gebrakan pengawasan dan sidak ke pabrik dan industri,” ujar Rafriadi kepada Mistar, Jumat (22/8/2025).
Ia mengatakan, Presiden Prabowo sudah berulang kali mengingatkan jajaran kabinet untuk memperbaiki kinerja dan menjauhi praktik korupsi. Namun, menurutnya, kasus OTT tersebut menunjukkan masih lemahnya integritas sejumlah pejabat.
“Publik menilai OTT KPK di kabinet merah putih hanya soal waktu. Hampir 60 persen lebih punya catatan hukum di KPK maupun Kejagung,” tegas akademisi FISIP UISU tersebut.
Rafriadi mencontohkan kasus lain yang pernah menyeret nama pejabat, seperti Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi dalam dugaan praktik pengamanan situs judi online.
“Kalau ditelusuri, daftar catatan hitam kabinet merah putih bisa dengan mudah ditemukan. Tinggal kembali pada komitmen Presiden Prabowo sebagai user para menterinya,” katanya.
Ia menambahkan, situasi ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi dunia usaha dan investasi. “Berita korupsi nyaris tiap hari diproduksi media, termasuk internasional. Ini membuat pejabat merah putih tidak cukup clear and clean dari korupsi,” ucapnya.
Rafriadi menegaskan, Presiden Prabowo perlu segera melakukan perombakan kabinet. “Kita harus belajar seperti usaha laundry, bagaimana membersihkan noda hitam agar tetap wangi dan berseri di mata rakyat,” tuturnya. (ari/hm25)