Thursday, November 6, 2025
home_banner_first
MEDAN

Klarifikasi Aksi Pelemparan Saat Bentrok Massa di Tapteng, Rahmansyah Sibarani: Bentuk Pembelaan Diri

Mistar.idKamis, 6 November 2025 16.50
journalist-avatar-top
MA
klarifikasi_aksi_pelemparan_saat_bentrok_massa_di_tapteng_rahmansyah_sibarani_bentuk_pembelaan_diri

Ketua Fraksi NasDem DPRD Sumut, Rahmansyah Sibarani, saat memberikan keterangan kepada awak media. (foto: ari/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Sumatera Utara, Rahmansyah Sibarani, memberikan klarifikasi terkait video viral yang memperlihatkan dirinya melempar batu saat terjadi bentrok massa di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).

Rahmansyah menegaskan tindakan tersebut merupakan bentuk pembelaan diri ketika dirinya dan keluarga diserang massa di depan rumah adik kandungnya, Bakhtiar Ahmad Sibarani, yang juga mantan Bupati Tapteng.

Pernyataan itu disampaikan Rahmansyah dalam konferensi pers di Ruang Fraksi Partai NasDem DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Kecamatan Medan Barat, Kamis (6/11/2025).

“Aksi pelemparan itu bukan karena niat menyerang, tapi spontanitas untuk melindungi diri dan keluarga saat situasi sudah kacau. Kami diserang di depan rumah adik saya,” ujarnya.

Ia mengaku prihatin atas bentrok yang terjadi, Jumat (31/10/2025), antara massa yang berunjuk rasa dengan kelompok warga yang berjaga di sekitar rumah keluarganya. Rahmansyah menyebut, bentrokan seharusnya bisa dihindari apabila pihak kepolisian mengatur jalur lintasan massa dengan baik.

Menurutnya, sejak Kamis (30/10/2025), ia sudah menghubungi pihak Polres Tapteng untuk meminta agar massa tidak melintasi jalan di depan rumah keluarganya, mengingat banyak keluarga dan tamu hadir untuk acara ulang tahun keponakannya.

“Kami sudah mohon agar massa jangan lewat depan rumah, tapi tetap diizinkan. Saya hanya ingin menghindari gesekan,” katanya.

Rahmansyah juga menuding adanya provokasi di lapangan yang memicu kericuhan. Ia menyebut salah satu pemuda yang mengenakan peci hitam menyuarakan kata-kata provokatif dan diduga merupakan anggota intel kepolisian. “Saya berharap pihak kepolisian bisa jujur dalam melaporkan situasi sebenarnya kepada Kapolres,” ucapnya.

Terkait video viral yang memperlihatkan dirinya melempar batu, Rahmansyah mengaku hal itu dilakukan spontan.

“Untung di sekitar saya cuma ada batu. Kalau ada benda lain mungkin itu yang saya gunakan untuk bertahan. Tapi itu murni refleks karena situasi sudah tidak terkendali,” tegasnya.

Ia menambahkan beberapa kendaraan milik keluarga dan rekannya rusak akibat lemparan massa, serta ada yang mengalami luka-luka. Rahmansyah menegaskan tidak ingin menyalahkan pihak manapun, namun membuka kemungkinan membawa kasus ini ke ranah hukum.

“Kami tidak ingin bentrok, tapi kami dirugikan. Biarlah hukum yang menjawab nanti. Saya tetap percaya Kapolda, Wakapolda, dan Kapolri akan bersikap bijaksana,” tuturnya. (hm24)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN