Monday, June 23, 2025
home_banner_first
MEDAN

Ketua Umum Godams Prihatin Banyak Driver Ojol Korban Begal, ini Pesannya

journalist-avatar-top
Senin, 23 Juni 2025 15.06
ketua_umum_godams_prihatin_banyak_driver_ojol_korban_begal_ini_pesannya_

Ketua umum Godams, Agam Zubir mengaku prihatin atas pembegalan terhadap driver ojol .(f:ist/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Aksi kejahatan jalanan kembali memakan korban. Kali ini, seorang driver ojek online (ojol) bernama Fonso Firdaus Ginting, 54 tahun, dibegal saat melayani orderan dari aplikasi. Peristiwa ini memantik keprihatinan dari Ketua Umum Godams (Gabungan Ojek Roda Dua Medan Sekitar), Agam Zubir, yang turut mengecam kejadian tersebut dan mengimbau para driver untuk lebih waspada, terutama yang bekerja malam hingga dini hari.

“Kami mau menyampaikan keprihatinan kami atas apa yang menimpa rekan kami, terutama yang tidak memiliki komunitas seperti Fonso ini. Dimohon lebih berhati-hati. Karena modus perampokan atau begal kendaraan masih terus terjadi, menargetkan driver-driver baru ataupun rekan-rekan yang tidak memahami bagaimana bisa memfilter potensi kejahatan,” kata Agam saat dihubungi, Senin (23/6/2025).

Agam menekankan pentingnya strategi pencegahan, seperti mengecek rating pelanggan sebelum mengambil orderan. Menurutnya, fitur ini bisa menjadi langkah awal untuk menyaring potensi ancaman dari penumpang yang mencurigakan.

“Jadi di aplikasi itu, khususnya Gojek, terlihat rating customer. Berapa kali dia melakukan orderan sejak dia mendownload aplikasi. Dari situ kita bisa memfilter apakah orderan ini kita ambil atau tidak,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan para driver agar tidak sembarangan mengambil order dari pelanggan dengan riwayat buruk atau minim aktivitas.

“Jangan sesekali mengambil orderan pelanggan yang rating tidak baik, yang baru sekali atau dua kali mengorder. Ini salah satu cara kita untuk meminimalisir latar belakang dari customer yang berpotensi ingin melakukan tindak kejahatan kepada driver. Ini berlaku untuk driver ngalong ataupun yang bekerja siang hari,” imbaunya.

Lebih lanjut, Agam menyebutkan bahwa para korban pembegalan atau penipuan mayoritas adalah driver baru yang belum tergabung dalam komunitas. Ia mendorong agar mereka bergabung demi mendapat perlindungan serta informasi penting dari sesama driver.

“Jadi banyak korban pembegalan dan penipuan menimpa para driver baru. Kita himbau untuk masuk komunitas agar dapat berbagi pengalaman,” ujarnya.

Penipuan juga marak menjerat driver yang belum berpengalaman. Salah satu modusnya, menurut Agam, adalah pelanggan yang meminta tolong membayarkan sesuatu di luar aplikasi dan kemudian menghilang setelah permintaan dipenuhi.

“Jadi biasanya modusnya, pelanggan memesan makanan. Lalu dalam perjalanan hendak mengantar makanan, driver di-chatt oleh customer meminta tolong bayarkan tagihan, entah itu listrik, atau tagihan apapun itu dengan berbagai alasan. Di situ customer mengiming-imingi driver dengan uang tips. Ketika driver telah membayar yang diminta customer, customer menghilang. Sementara tagihannya telah terbayar oleh driver. Ini sering terjadi, maka lihat lah rating customer tersebut,” tegasnya.

Agam juga berharap aparat penegak hukum segera mengusut tuntas kasus pembegalan terhadap Fonso agar korban bisa kembali menjalani aktivitasnya.

“Untuk driver tetap berhati-hati, jangan pernah lengah. Meskipun diimingi tips besar, jangan pernah lengah. Semoga kepolisian segera menangkap pelaku pembegalan rekan kita Fonso agar beliau dapat beraktivitas kembali untuk mencari nafkah keluarganya,” ujarnya menutup.

Sebelumnya diberitakan, Fonso Firdaus Ginting, warga Komplek Denai Asri, Desa Amplas, Percut Sei Tuan, menjadi korban pembegalan dan kehilangan satu unit handphone serta sepeda motor Honda Vario miliknya. (putra/hm17)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN