Friday, May 30, 2025
home_banner_first
MEDAN

Ini Tanggapan Ketua Komisi E DPRD Sumut Terkait Rencana Sekolah Lima Hari

journalist-avatar-top
Selasa, 27 Mei 2025 14.14
ini_tanggapan_ketua_komisi_e_dprd_sumut_terkait_rencana_sekolah_lima_hari

Ketua Komisi E DPRD Sumut, Subandi saat ditemui Mistar. (f:ari/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Ketua Komisi E DPRD Sumut, Subandi, menyambut baik rencana Gubernur Bobby Nasution menerapkan sekolah lima hari sepekan untuk SMA dan SMK, asalkan tidak menambah waktu libur yang dapat mengganggu efektivitas belajar siswa.

“Rencana Gubsu ini kita dukung. Agar apa yang menjadi cita-cita Pemprov bisa tercapai. Tetapi perlu digarisbawahi, hari Sabtu itu bukan hari libur, jangan ditambah liburnya,” ucapnya kepada Mistar, Selasa (27/5/2025).

Menurutnya, kegiatan pembelajaran tingkat SMA dan SMK harus dilaksanakan bersamaan dengan metode pembelajaran non-akademik, yang mampu mendorong peserta didik mengembangkan bakat maupun kemahiran dalam berbagai aspek, baik akademik maupun non-akademik.

“Kita kembali seperti dulu, kita isi kegiatan Sabtu itu dengan ekstrakurikuler yang disesuaikan dengan kondisi saat ini. Namun tetap tidak mengabaikan hal-hal penting yang menyangkut karakter anak melalui kegiatan agama, budaya, maupun alam. Sehingga anak-anak tidak jenuh dalam menuntut ilmu,” ucap politisi Partai Gerindra itu.

Subandi mengatakan, sebelum terjun ke dunia politik, ia sangat memahami karakter maupun kepribadian para siswa ketika di sekolah, berbekal pengalamannya sebagai tenaga pendidik sekaligus kepala sekolah di salah satu sekolah di Sumut.

“Saya sangat memahami bagaimana situasi para murid. Kalau bisa, pembinaan paskibra dan pramuka ditingkatkan untuk membentuk karakter, mental, dan wawasan mereka. Namun, juga diselingi dengan pembinaan keagamaan untuk membentuk kepribadian dan ketakwaan mereka,” katanya.

Mantan Anggota DPRD Kota Medan dua periode itu menuturkan, pihak Komisi E akan melakukan komunikasi secara intens dengan berbagai pihak, guna memastikan rencana sistem belajar lima hari secara akademik berjalan optimal.

“Nanti akan kami diskusikan dengan Kadisdik dan pakar pendidikan. Bagaimana rencana ini bisa dilaksanakan dengan baik. Karena kalau hari Sabtu libur, justru mereka akan berkumpul kembali dengan teman-temannya dan bermain, yang menjadi kekhawatiran kita,” ucap pria 63 tahun itu.

Subandi menegaskan, jangan sampai para peserta didik tingkat SMA dan SMK justru mendapat tambahan waktu libur sekolah. Ia lebih menyarankan agar kegiatan ekstrakurikuler tetap dilakukan pada hari Sabtu.

“Kalau di Jawa Barat, anak-anak yang nakal dimasukkan ke barak. Kalau bisa, di Sumut anak yang nakal juga kita bina melalui kegiatan ekstrakurikuler tadi, dengan cara yang persuasif,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa jika rencana tersebut diterapkan, pihaknya siap merancang kurikulum ekstrakurikuler yang disesuaikan dengan selera dan hobi para murid. (ari/hm25)

REPORTER: