Medan, MISTAR.ID

Anggota Komisi E DPRD Sumatera Utara (Sumut), Muhammad Rahmaddian Shah, meminta Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi untuk mengatasi keluhan masyarakat terkait buruknya distribusi air bersih, aliran air yang tersendat, hingga air mati yang terjadi secara berkala di Kota Medan.

Hal tersebut disampaikan Politisi Partai Golkar tersebut, saat pelaksanaan kunjungan kerja ke Kantor PDAM Tirtanadi, yang disambut langsung Pelaksana Tugas ((Plt). Direktur Utama PDAM Tirtanadi, Erwin beserta seluruh jajarannya.

Permintaan itu disampaikan berdasarkan hasil temuan saat reses di sejumlah kecamatan di wilayah Kota Medan beberapa waktu lalu.

“Air bersih adalah hak dasar masyarakat. Dalam waktu empat bulan ke depan saya minta agar tidak ada lagi laporan air mati di Kota Medan ini. Ini kebutuhan mendesak masyarakat yang harus segera dituntaskan,” ujarnya,” Selasa (8/7/2025).

Ketua Partai Golkar Medan tersebut mengatakan, jika nantinya PDAM Tirtanadi telah menindaklanjuti persoalan tersebut, agar dapat dikonfirmasi kepada DPRD Sumut.

“Kami mohon dikonfirmasi, agar kami dapat menyampaikan kepada masyarakat ataupun konstituen nantinya terkait penanganan air tersebut,” katanya.

Sementara itu, menanggapi persoalan yang disampaikan pihak DPRD Sumut, Plt. Dirut PDAM Tirtanadi, Erwin, menyatakan kesiapan institusinya untuk menjawab tantangan tersebut. Ia menegaskan komitmen seluruh jajarannya dalam mempercepat perbaikan layanan air bersih.

“Memang saat ini kami sedang melakukan rehab di wilayah Medan Area Selatan. Karena ada beberapa pipa yang diperbaiki,” ujar Erwin.

Ia menyampaikan, pihaknya akan berkomitmen mengatasi persoalan tersebut dalam kurun waktu empat bulan ke depan untuk diselesaikan.

“Kami menyambut baik dorongan dari Pak Rahmaddian. Ini jadi motivasi kami untuk bekerja lebih maksimal. Kami siap untuk menyelesaikan persoalan ini dalam waktu empat bulan,” katanya.

Lebih lanjut, Rahmaddian berharap pembenahan air dapat segera dituntaskan di Kota Medan, agar masyarakat dapat tidak lagi merasa kurang nyaman dalam penggunaan air bersih dan mendapatkan stok air yang cukup. (ari/hm25)