Saturday, July 5, 2025
home_banner_first
SUMUT

Warga Dua Desa di Kampung Roi-Roi Nias Utara Krisis Air Bersih

journalist-avatar-top
Jumat, 4 Juli 2025 16.53
warga_dua_desa_di_kampung_roiroi_nias_utara_krisis_air_bersih

Warga saat menjunjung air minum dan hendak pulang ke rumah. (foto: asatu/mistar)

news_banner

Nias Utara, MISTAR.ID

Musim kemarau panjang yang melanda Kabupaten Nias Utara kian mengancam kehidupan masyarakat, khususnya warga di perkampungan Laraga Roi-Roi, Kecamatan Afulu. Hampir seluruh sumber air bersih yang selama ini bergantung pada mata air alami dan aliran sungai kecil kini mengering.

Kondisi ini membuat warga harus menempuh jarak hingga dua kilometer demi mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi dan mencuci.

“Air sumur di kampung kami sudah kering total. Untuk mandi dan mencuci, kami terpaksa jalan kaki sejauh 2 KM. Sedangkan air untuk diminum, kami harus mencarinya jauh ke dalam hutan, ke mata air yang belum kering,” ujar Ina Ayu Zega, warga Dusun 4 Roi-Roi, kemarin.

Kekeringan ini telah berlangsung hampir dua bulan tanpa hujan. Tidak hanya di Afulu, fenomena serupa juga dialami oleh warga di ibu kota Kabupaten Nias Utara, Lotu. Warga mengaku situasi ini sangat menyulitkan mereka, terutama karena akses ke air bersih sangat terbatas, dan wilayah mereka masih tergolong terisolasi.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada respons atau langkah nyata dari Pemerintah Kabupaten Nias Utara terkait krisis air bersih yang dialami masyarakat di Kampung Roi-Roi. (asatu/hm24)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN