Bagikan Pompa, Dinas Ketapang Sumut Komit Tingkatkan Produksi Komoditas Utama


Kepala UPT Perlindungan Tanaman Pangan Hortikultura dan Pengawasan Mutu Keamanan Pangan, Marino (tengah) bersama Dekan Fakultas Pertanian UHN Medan, Hotden Leonardo Nainggolan (kiri). (f:susan/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sumatera Utara (Ketapang TPH Sumut) berkomitmen untuk mendukung peningkatan produksi komoditas utama, khususnya padi, jagung, kedelai, cabai merah, dan bawang merah.
“Ini yang kami dorong, bagaimana petani di Sumut terus berproduksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” kata Kepala UPT Perlindungan TPH dan Pengawasan Mutu Keamanan Pangan, Marino, di Universitas HKBP Nommensen (UHN) Medan, Sabtu (24/5/2025).
Dikatakannya, berdasarkan perkiraan, pada bulan Juni 2025 akan terjadi iklim yang sangat luar biasa, yaitu kekeringan. Oleh karena itu, pihak dinas mengajak para petani untuk mengantisipasi kondisi tersebut.
Sebagai langkah konkret, Marino menjelaskan pihaknya telah menyalurkan bantuan berupa pompa air kepada petani di Sumut.
"Di tahun 2024 kemarin, kami membantu pompa sebanyak 1.400 unit yang nantinya, seandainya terjadi kekeringan, kita pergunakan untuk mengairi sawah-sawah yang ada di Sumut," ujarnya.
Terkait dengan ketersediaan benih, Marino mengakui benih bersertifikat di Sumut masih kurang. Untuk memenuhi kebutuhan, pihaknya mendatangkan benih dari luar daerah, khususnya dari Jawa. Meski begitu, pihaknya terus mendorong para penangkar benih lokal untuk memproduksi benih yang dapat dimanfaatkan oleh petani Sumut.
Selain itu, menjelang musim kemarau yang rawan serangan hama dan penyakit, Marino menjelaskan bahwa pihaknya telah mengoptimalkan peran Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) yang berjumlah 129 orang di Sumut.
Para POPT ini bersama petani secara aktif melakukan gerakan pengendalian hama dan penyakit. Dia berharap para mahasiswa tidak takut menjadi petani ketika sudah menyelesaikan perkuliahan.
“Petani itu hebat, petani itu sangat luar biasa. Pokoknya jangan takut, pasti adik-adik semuanya akan berhasil di kemudian hari. Saya yakin itu,” ucapnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Pertanian UHN Medan, Dr Hotden Leonardo Nainggolan menyebutkan beberapa daerah terutama kawasan pesisir, mengandalkan pertanian sebagai sumber pendapatan utama.
“Tetapi mereka sangat tergantung kepada perubahan iklim, salah satunya adalah perubahan arus laut yang kita kenal dengan sistem pertanian pasang surut,” kata Hotden.
Dia menekankan pentingnya peran kampus melalui kegiatan penyuluhan bersama dosen dan mahasiswa menciptakan konsep yang bisa diterapkan untuk membantu para petani. (Susan/hm18)
PREVIOUS ARTICLE
Sembilan Pohon Tumbang Akibat Hujan Deras di Medan