Saturday, July 12, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Gembong Narkoba Pernah Bikin Ekuador Mencekam Setuju Diekstradisi ke AS

journalist-avatar-top
Sabtu, 12 Juli 2025 09.05
gembong_narkoba_pernah_bikin_ekuador_mencekam_setuju_diekstradisi_ke_as

Gembong narkoba Ekuador Adolfo Macias. (foto: AFP)

news_banner

Quito, MISTAR.ID

Gembong narkoba paling berpengaruh di Ekuador, Adolfo Macias alias 'Fito', telah menyatakan persetujuannya untuk diekstradisi ke Amerika Serikat (AS). Keputusan ini diumumkan oleh pengadilan di Quito, Jumat (11/7/2025) waktu setempat.

Fito, pemimpin kelompok kriminal 'Los Choneros', menghadapi dakwaan serius di AS, termasuk penyelundupan kokain, konspirasi kriminal, dan kepemilikan serta perdagangan senjata api secara ilegal.

Dilaporkan oleh AFP, Fito sebelumnya menjadi buronan nomor satu di Ekuador setelah berhasil kabur dari penjara berkeamanan maksimum di Guayaquil pada awal 2024. Pelariannya memicu gelombang kekerasan ekstrem—mulai dari pengeboman, penyanderaan sipir, hingga pengambilalihan siaran televisi secara brutal.

Pemerintahan Presiden Daniel Noboa saat itu langsung mengeluarkan status buronan nasional dan menawarkan hadiah sebesar 1 juta dolar AS untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya.

Setelah buron selama berbulan-bulan, Fito akhirnya ditangkap kembali pada Juni lalu dalam operasi gabungan militer dan kepolisian tanpa perlawanan. Ia ditemukan bersembunyi di sebuah bunker tersembunyi di bawah lantai rumah mewah di kawasan pesisir Manta.

Fito mengikuti sidang ekstradisi secara virtual dari penjara di Guayaquil dengan mengenakan seragam oranye. Ketika ditanya oleh hakim apakah ia setuju untuk diekstradisi, ia menjawab, “Ya, saya menerima.”

Pengadilan menyatakan proses administratif pemindahan akan segera dilanjutkan, dengan Presiden Noboa dijadwalkan menandatangani dokumen resmi ekstradisi.

Jika terlaksana, Fito akan menjadi warga negara Ekuador pertama yang diekstradisi ke AS berdasarkan undang-undang baru yang disahkan melalui referendum tahun lalu sebagai bagian dari strategi pemerintah dalam memerangi kejahatan terorganisir. (mtr/hm24)

REPORTER: