Monday, September 29, 2025
home_banner_first
KULINER

Harga Cabai Tembus Rp100 Ribu, Pedagang Geprek di Siantar Kurangi Level Pedas

Senin, 29 September 2025 17.11
harga_cabai_tembus_rp100_ribu_pedagang_geprek_di_siantar_kurangi_level_pedas

Dua porsi ayam sambal geprek di Pematangsiantar seharga Rp20 ribu. (foto:jonatan/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Harga cabai merah di sejumlah pasar tradisional Kota Pematangsiantar terus meroket.

Pantauan Mistar di Pasar Dwikora, Senin (29/9/2025), harga cabai sudah menyentuh Rp100 ribu per kilogram, naik dari pekan lalu yang masih di kisaran Rp80 ribu.

Kenaikan harga ini membuat pedagang ayam geprek kelimpungan. Salah seorang pedagang di Kecamatan Siantar Barat mengaku tak bisa mengganti cabai merah dengan jenis lain karena menjadi bahan utama sambal geprek.

“Kalau naikkan harga, pelanggan bisa lari. Jadi saya kurangi sedikit level pedasnya, tapi harga tetap Rp10 ribu per porsi,” ujarnya.

Ia menambahkan, untung yang didapat semakin tipis, namun tetap berusaha memberikan pelayanan terbaik. “Semoga harga cabai cepat normal, karena kondisi ini bikin pedagang kecil makin susah,” katanya.

Pedagang lain, Yanti, juga mengaku bingung dengan lonjakan harga. “Biasanya bawa Rp100 ribu ke pasar bisa dapat banyak bahan, sekarang serba naik. Kita pedagang harus pintar-pintar bertahan,” ucapnya.

Sementara itu, pelanggan setia ayam geprek, Setiawan, mengaku tetap membeli meski tingkat kepedasan berkurang. “Kadang saya tambah Rp2 ribu supaya pedagang kasih sambal lebih. Kita juga harus mengerti situasi sekarang,” katanya.

Di sisi lain, pedagang pasar seperti Rani terpaksa mengurangi stok cabai merah. “Takut rugi kalau tidak laku, jadi saya beli sesuai kebutuhan saja,” tuturnya.

Lonjakan harga cabai ini dikhawatirkan akan terus membebani pedagang kecil serta masyarakat. Warga berharap pemerintah segera menemukan solusi agar harga cabai kembali stabil. (jonatan/hm16)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN