Dinkes Kota Medan Perluas Akses Layanan Kesehatan Jiwa pada Masyarakat

Kepala Tim UPL Dinkes Kota Medan, Bertha Juliana Pasaribu (kiri). (Foto: Berry/Mistar)
Medan, MISTAR.ID
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan memperluas jangkauan layanan kesehatan jiwa agar lebih mudah diakses masyarakat. Upaya ini dilakukan di tengah masih rendahnya kesadaran publik terhadap pentingnya menjaga kesehatan mental, yang kini menjadi isu kesehatan global.
Kepala Tim Unit Pelayanan Kesehatan (UPL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan, Bertha Juliana Pasaribu mengatakan program layanan kesehatan jiwa yang dijalankan saat ini sesuai Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014.
"Salah satunya Puskesmas Helvetia yang menjadi salah satu ujung tombak dalam skrining dan edukasi kesehatan jiwa. Selain itu, kami berupaya menjangkau masyarakat umum melalui promosi kesehatan dan edukasi di semua wilayah kerja kami, karena gangguan jiwa bisa terjadi di mana saja,” ujarnya melalui keterangan tertulis kepada Mistar, Sabtu (11/10/2025).
Lanjutnya, Dinkes Medan secara keseluruhan akan terus mendorong agar layanan kesehatan jiwa ini terintegrasi dalam program-program di seluruh puskesmas Kota Medan. Adapun capaian program layanan kesehatan jiwa, saat ini menyentuh angka 50 persen, dengan target nasional sebesar 95 persen. Ia optimistis capaian tersebut dapat terpenuhi dalam dua bulan ke depan.
“Kami telah berusaha dengan berbagai strategi, salah satunya melalui kegiatan Cek Kesehatan Gratis (CKG) sebagai cara menjangkau sasaran secara langsung di berbagai wilayah Kota Medan,” ucapnya.
Dinkes Kota Medan juga menjalin kerja sama dengan Yayasan Nurani Luhur Masyarakat (YNLM), yang selama lima tahun terakhir membantu pengobatan dan rehabilitasi ODGJ melalui dukungan keluarga serta puskesmas.
Puskesmas Helvetia, dikatakannya, secara rutin menjemput bola dengan mengadakan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Kesehatan Jiwa setiap hari Kamis di minggu kedua setiap bulan, di berbagai lokasi seperti kantor kelurahan, puskesmas, dan tempat umum lainnya.
Terpisah, warga Medan, Muhammad Arib, 24 tahun, menanggapi pentingnya kesehatan jiwa sebagai bagian yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan mencegah penyakit fisik.
“Masih banyak orang kurang memahami tentang gangguan kesehatan jiwa, padahal hal tersebut cukup penting dalam memengaruhi kehidupan yang kita jalani,” katanya.
Selain itu, Deny Trinita, 22 tahun, juga berpendapat senada kesehatan jiwa adalah bagian dari kehidupan yang tidak dapat dipisahkan dan sejalan dengan pentingnya kesehatan fisik.
BERITA TERPOPULER








Prediksi Argentina vs Venezuela 11 Oktober 2025: Messi Absen, Albiceleste Tetap Diunggulkan di Miami

