Warga Korsel yang Tewas di Kamboja Diduga Korban Online Scam Kian Bertambah


Islutrasi korban tewas warga Korea Selatan diduga berkaitan dengan penipuan daring atau online scam di Kamboja bertambah lagi. (foto: Reuters/Mistar)
Seoul, MISTAR.ID
Jumlah warga Korea Selatan (Korsel) yang tewas diduga akibat keterlibatan dalam sindikat penipuan daring (online scam) di Kamboja kembali bertambah.
Polisi Korea Selatan melaporkan, seorang perempuan berusia 30-an ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mencurigakan pada 7 Oktober lalu, di wilayah dekat perbatasan Vietnam-Kamboja.
“Korban diduga telah dikurung dalam sebuah hotel untuk waktu yang lama,” ungkap kepolisian, sebagaimana dikutip dari South China Morning Post, Rabu (22/10/2025).
Kematian perempuan tersebut terjadi tidak lama setelah kasus Park Min Ho, mahasiswa Korea Selatan yang tewas di Kamboja akibat penculikan dan penyiksaan yang terkait jaringan online scam, pada Agustus lalu. Jenazah Park baru dipulangkan ke Korea Selatan, Selasa kemarin.
Selain itu, pekan lalu pemerintah Korea Selatan juga memulangkan 64 warganya dari Kamboja. Mereka diduga menjadi korban sekaligus pelaku dalam aktivitas kriminal siber, dan sebagian langsung diamankan untuk keperluan penyelidikan.
Meski puluhan orang sudah dipulangkan, para aktivis memperingatkan angka tersebut kemungkinan hanya permukaan dari persoalan yang lebih besar.
Jo Ho Yeon, mantan pelaku perjudian ilegal yang kini menjadi aktivis anti-judi, menyebut jumlah korban sesungguhnya jauh lebih tinggi. “Yang dicari keluarga mereka mungkin hanya 20–30 persen dari total korban. Polisi tak mengetahui jumlah pastinya,” kata Jo.
Data dari Kementerian Kehakiman Korea Selatan menunjukkan antara 2.000 hingga 3.000 warga Korsel telah bepergian ke Kamboja dalam tiga tahun terakhir dan belum kembali.
Sementara itu, menurut Kementerian Luar Negeri, dari Januari hingga Agustus 2024, tercatat tak kurang dari 550 kasus penculikan warga Korea Selatan di luar negeri—sebagian besar terkait penipuan daring di Asia Tenggara.
Kelompok riset independen Cyber Scam Monitor mendokumentasikan lebih dari 200 pusat operasi penipuan daring dan kasino ilegal di Kamboja, berdasarkan laporan mantan pekerja, investigasi lapangan, serta sumber media.
Sebagai tanggapan, pemerintah Korea Selatan telah meluncurkan sejumlah kebijakan, termasuk larangan sementara bepergian ke Kamboja dan penghapusan iklan pekerjaan online yang mengarah ke negara-negara Asia Tenggara.
BERITA TERPOPULER









