Sarah Mullally, Uskup Agung Canterbury Perempuan Pertama Pimpin Gereja Inggris

Sarah Mullally. (foto: AP)
London, MISTAR.ID
Sarah Mullally resmi ditunjuk sebagai Uskup Agung Canterbury, menjadikannya perempuan pertama yang menduduki jabatan tertinggi dalam Gereja Inggris (Church of England).
Penunjukan bersejarah ini diumumkan, Jumat (3/10/2025), dan Mullally dijadwalkan akan dikukuhkan dalam upacara resmi di Katedral Canterbury pada Januari 2026. Dalam pernyataan perdananya, Mullally menyebut tanggung jawab barunya sebagai 'berat', namun ia merasa 'tenang dan percaya pada tuntunan Tuhan' untuk menjalankannya.
Sebelum memasuki dunia rohani, Mullally dikenal sebagai mantan Kepala Perawat Nasional Inggris, dan ditahbiskan sebagai pendeta pada 2002. Ia menjadi salah satu perempuan pertama yang dikonsekrasi sebagai uskup pada 2015, dan sejak 2018 menjabat sebagai Uskup London.
Mullally menggantikan Justin Welby, yang mengundurkan diri pada akhir 2024 menyusul kritik terhadap penanganannya terhadap skandal pelecehan di lingkungan gereja. Welby secara resmi melepas jabatannya pada Januari 2025.
Sebagai Uskup Agung Canterbury, Mullally kini menjadi pemimpin spiritual bagi sekitar 85 juta umat Anglikan di seluruh dunia, termasuk mereka yang berada di dalam Komuni Anglikan Global.
Meski disambut positif oleh sebagian besar kalangan progresif, penunjukan Mullally menuai kritik dari kelompok konservatif, terutama Global Anglican Future Conference (GAFCON), yang terdiri dari gereja-gereja Anglikan di Afrika dan Asia. GAFCON menilai keputusan ini menunjukkan bahwa Gereja Inggris "telah melepaskan otoritas kepemimpinannya."
Mullally dikenal mendukung reformasi dalam gereja, termasuk pemberkatan pasangan sesama jenis, sebuah posisi yang menempatkannya sebagai tokoh progresif di antara pemimpin gereja senior.
Langkah Mullally menuju jabatan tertinggi ini dimungkinkan berkat reformasi yang disahkan pada 2014, yang membuka jalan bagi perempuan untuk menduduki posisi uskup di Gereja Inggris.
Baca Juga: Uskup Agung Medan Positif Covid-19
“Saya berharap Gereja terus bertumbuh dalam iman dan pelayanan,” kata Mullally. “Saya menantikan perjalanan iman ini bersama komunitas paroki di seluruh negeri dan keluarga Anglikan global.”
Penunjukan Mullally diumumkan secara resmi oleh kantor Perdana Menteri Keir Starmer, setelah memperoleh persetujuan dari Raja Charles III, sesuai dengan tradisi dalam Gereja Inggris.
Sebagai Supreme Governor of the Church of England, Raja Charles memiliki peran simbolis dalam struktur gereja, sebuah warisan dari reformasi gereja era Raja Henry VIII pada abad ke-16.
“Uskup Agung Canterbury memiliki peran penting dalam kehidupan nasional kita. Saya mendoakan kesuksesan Sarah Mullally dan menantikan kerja sama yang baik,” ujar PM Starmer dalam pernyataannya.