Relokasi Bersejarah: Gereja Kiruna Kini Berjalan dari Zona Tambang

Orang-orang menggunakan ponsel mereka ketika gereja kayu tua Kiruna dipindahkan selama perjalanan relokasi dua hari ke situs baru di sebelah pemakaman, untuk menyelamatkan dinding kayunya dari penurunan tanah dan perluasan tambang bijih besi bawah tanah terbesar di dunia, di Kiruna, Swedia, Selasa (19/8/2025). (foto:reuters/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Gereja kayu bersejarah Kiruna Church sedang memulai perjalanan berjuluk “The Great Church Walk”, menuju lokasi baru sejauh 5 kilometer di Swedia. Langkah ini dilakukan untuk menyelamatkannya dari kerusakan akibat ekspansi tambang bijih besi bawah tanah terbesar di dunia.
Dengan berat mencapai 600–672 ton, gereja yan berusia 113 tahun ini diangkat dari fondasinya dan dipindahkan utuh menggunakan trailer khusus, dalam proyek relokasi kota besar yang telah berlangsung selama 30 tahun.
Simbol dan Kesedihan Warga
Menurut Lena Tjarnberg, vikaris Kiruna, gereja tersebut adalah “jiwa kota Kiruna,” sehingga relokasi ini terasa sebagai campuran antara kegembiraan sekaligus kesedihan.
Di sisi lain, komunitas adat Sami menyuarakan kekhawatirannya. Relokasi kota dan tambang baru mengancam rute migrasi rusa, yang menjadi bagian penting dari tradisi penggembalaan mereka.
Proyek Transformasi Kota Arktik
Gereja hanyalah bagian kecil dari transformasi besar Kiruna. Lebih dari 3.000 rumah dan ribuan penduduk akan direlokasi, dan infrastruktur kota seperti pusat pemerintahan dan pusat perbelanjaan sedang dibangun kembali di lokasi baru.
Tambang LKAB, yang memproduksi sebagian besar bijih besi di Eropa, merencanakan proyek tambang baru seperti Per Geijer, yang menyimpan sumber bahan tanah jarang penting untuk teknologi hijau. Proyek tersebut telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis oleh Uni Eropa.
Walikota Mats Taaveniku menyatakan bahwa gereja menjadi simbol transformasi kota. Proyek relokasi ini telah mencapai titik tengah, dan diperkirakan selesai dalam waktu sekitar satu dekade. Demikian dikutip dari Reuters, Selasa (19/8/2025).
Kesimpulan: Relokasi Kiruna Church merupakan peristiwa unik global yang menyatukan pelestarian budaya dengan kebutuhan pengembangan industri. Ini bukan hanya soal teknik, namun juga refleksi mendalam terhadap identitas komunitas dan perubahan Arktik yang sedang berlangsung. (*)
PREVIOUS ARTICLE
Kapal Terbalik di Nigeria: 25 Diselamatkan, 25 Penumpang Hilang