Korban Banjir Bandang di Pakistan Terus Bertambah

Warga berdiri di tanah yang ditinggikan ketika air hujan yang mengalir dari pegunungan melintasi daerah yang rusak, menyusul badai yang menyebabkan hujan lebat dan banjir di Bayshonai Kalay, di distrik Buner, di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan, Senin (18/8/2025). (foto:reuters/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Tim penyelamat pada Selasa (19/8/2025) kembali menemukan lebih banyak jenazah dari desa pegunungan terpencil di barat laut Pakistan. Desa tersebut luluh lantak akibat banjir bandang yang dipicu fenomena semburan awan, sehingga total korban jiwa meningkat menjadi sedikitnya 20 orang, menurut pernyataan pejabat setempat.
Korban jiwa dari desa tersebut turut menambah total 358 orang tewas di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa sejak Jumat lalu. Dari jumlah tersebut, lebih dari 200 kematian terjadi di Distrik Buner, wilayah yang paling terdampak.
Menurut Otoritas Manajemen Bencana Provinsi, sebanyak 30 anak termasuk di antara korban tewas.
Fenomena semburan awan—yang terjadi ketika curah hujan ekstrem melebihi 100 mm dalam waktu satu jam di area sempit—disebut sebagai pemicu utama banjir bandang kali ini. Pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan akan potensi hujan deras lanjutan hingga 10 September, selama musim monsun masih berlangsung.
Distrik Buner mencatat curah hujan lebih dari 150 mm dalam waktu satu jam pada Jumat pagi. Sementara itu, banjir bandang kedua akibat semburan awan terjadi di dekat Gadoon, wilayah pegunungan di Distrik Swabi, Senin lalu.
Komisaris Distrik, Nisar Khan, melaporkan bahwa jumlah korban tewas meningkat dari 11 menjadi 20 orang, dan sejumlah warga masih dinyatakan hilang.
"Kami menggunakan seluruh sumber daya yang tersedia, termasuk alat berat seperti ekskavator, untuk menemukan korban yang hilang," ujar Nisar Khan, dikutip dari Reuters.
Ia menambahkan bahwa air banjir deras mengalir dari pegunungan dan menghantam rumah-rumah penduduk, menyebabkan kerusakan parah.
Hujan deras selama musim monsun ini telah menyebabkan kehancuran di berbagai distrik di barat laut Pakistan. Sebagian besar korban jiwa tercatat akibat banjir bandang, menurut Otoritas Manajemen Bencana Nasional (NDMA).
NDMA juga menyatakan bahwa peralatan bantuan seperti tenda, selimut, pompa, generator, obat-obatan, dan jatah makanan telah dikirim ke daerah-daerah terdampak.
Secara nasional, hujan dan banjir musiman yang melanda sejak akhir Juni telah menyebabkan 695 orang tewas di seluruh Pakistan. (*)