Pematangsiantar, MISTAR.ID

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pematangsiantar mencatat sejumlah komoditas makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang utama inflasi pada September 2025.

Kepala BPS Kota Pematangsiantar, Ratnauli Naibaho, melalui Staf Statistik Harga, Wahyu Andamari, menyebut tiga komoditas utama yang mendorong inflasi bulanan (month-to-month/m-to-m), yakni cabai merah, cabai hijau, dan daging ayam ras.

“Cabai merah mengalami kenaikan inflasi sebesar 0,50 persen, cabai hijau 0,07 persen, dan daging ayam ras 0,06 persen. Secara keseluruhan, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mencatat inflasi 0,27 persen,” ujar Wahyu pada Mistar, Selasa (7/10/2025).

Selain komoditas penyumbang inflasi, BPS juga menemukan beberapa bahan pangan yang justru menekan laju inflasi (deflasi), seperti bawang merah sebesar -0,20 persen dan beras sebesar -0,12 persen. Sejumlah komoditas lain seperti buncis, ketimun, bawang putih, jengkol, ikan lele, sawi putih, petsai, dan pichai masing-masing berkontribusi deflasi sebesar -0,02 persen.

Menurut Wahyu, penurunan harga bawang putih disebabkan pasokan yang mulai stabil di pasaran. Sementara harga beras yang sempat naik pada bulan sebelumnya kini berangsur menurun sehingga turut menjadi peredam inflasi.

BPS juga mencatat, tingkat inflasi year-on-year (y-on-y) Pematangsiantar pada September 2025 mencapai 5,84 persen, sementara inflasi year-to-date (y-to-d) sebesar 4,51 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada 2024 dan 2023 yang masing-masing berada di kisaran 2,45 persen dan 2,5 persen.

“Meski beberapa komoditas mengalami penurunan harga, tekanan inflasi dari bahan pangan masih cukup tinggi dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Wahyu.