Tuesday, October 7, 2025
home_banner_first
OLAHRAGA

FIFA Rilis Bukti-bukti Pemalsuan Dokumen Naturalisasi Pemain Malaysia

Selasa, 7 Oktober 2025 08.15
fifa_rilis_buktibukti_pemalsuan_dokumen_naturalisasi_pemain_malaysia

FIFA. (Foto: Pngtree/Mistar)

news_banner

Kuala Lumpur, MISTAR.ID

Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) resmi merilis hasil investigasi terkait dugaan pemalsuan dokumen dalam proses naturalisasi sejumlah pemain Timnas Malaysia. Dalam laporan yang dipublikasikan pada Senin (6/10/2025), FIFA menyatakan telah menemukan bukti kuat bahwa dokumen asal-usul tujuh pemain naturalisasi Malaysia dipalsukan.

Ketujuh pemain tersebut adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.

Mereka sebelumnya telah dijatuhi hukuman larangan bermain selama 12 bulan oleh Komite Disiplin FIFA, sementara Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) juga dikenai denda sebesar 350 ribu franc Swiss atas pelanggaran terhadap Pasal 22 Kode Disiplin FIFA.

Dalam laporan investigasinya, FIFA menegaskan bahwa ketujuh pemain tersebut awalnya diklaim memiliki kakek atau nenek yang lahir di Malaysia, alasan yang menjadi dasar mereka memperoleh status warga negara.

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan mendalam, FIFA menemukan data kelahiran yang berbeda dengan klaim FAM.

“Pengaduan resmi diterima terkait dugaan bahwa beberapa pemain kelahiran asing tidak memenuhi syarat untuk membela Tim Nasional Malaysia. Proses naturalisasi mereka dilakukan dalam waktu yang sangat singkat dan menimbulkan keraguan atas keabsahannya,” kata FIFA dalam laporan resminya.

Investigasi yang dilakukan Komite Disiplin FIFA berhasil mengungkap sejumlah ketidaksesuaian dokumen. Misalnya, nenek dari Arrocha, Maria Belen Concepcion Martin, terbukti lahir di Santa Cruz de la Palma, Spanyol. Bukan di Malaysia seperti yang tercantum dalam dokumen FAM.

Sementara itu, kakek dari Garces, Carlos Rogelio Garces Fernandez, juga diketahui lahir di Santa Fe de la Cruz, Argentina, bukan di Penang.

“Berdasarkan bukti yang ada, Komite Disiplin FIFA meyakini bahwa dokumen yang diajukan FAM bersifat palsu dan digunakan untuk menghindari regulasi FIFA terkait kelayakan pemain dalam membela tim nasional,” ujarnya.[]

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN