Jakarta, MISTAR.ID

Provinsi Sumatera Utara mencatatkan tingkat inflasi tertinggi di Indonesia pada september 2025, yakni 5,32 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami kenaikan di hampir seluruh provinsi pada September 2025. Hanya Maluku Utara yang mencatat deflasi sebesar -0,17 persen.

Tiga provinsi dengan inflasi tertinggi seluruhnya berada di Pulau Sumatera, yaitu Sumatera Utara (5,32%), Riau (5,08%), dan Aceh (4,45%).

BPS menjelaskan, lonjakan inflasi di Sumatera Utara dipicu kenaikan harga pada subsektor makanan, minuman, dan tembakau. Nilai IHK subsektor ini naik dari 117,73 pada Agustus menjadi 119,27 pada September 2025.

Selain itu, subsektor perawatan pribadi dan jasa lainnya juga turut berkontribusi, dengan kenaikan 1,41 poin selama periode yang sama.

Karena hal ini, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menegur Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kemendagri, Tomsi Tohir, dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (6/10/2025), yang disiarkan melalui kanal YouTube resmi Kemendagri.

“Inflasi 5,32 persen dalam suatu provinsi itu sudah terasa perubahan harganya bagi masyarakat. Kami mohon menjadi perhatian para gubernur, khususnya 10 provinsi tertinggi,” ujar Tomsi.

Ia juga meminta kepala daerah bekerja lebih keras menekan inflasi. “Teman-teman kepala daerah dan pemerintah daerah harus bekerja keras, karena yang lain bisa (menekan inflasi),” tuturnya, seperti dilansir dari CNNIndonesia.

Sebelumnya, inflasi Sumatera Utara sempat melandai dari 1,78 persen di Januari menjadi 0,69 persen pada Maret 2025, namun kembali melonjak tajam hingga mencapai titik tertinggi pada September.

Kenaikan inflasi ini menjadi perhatian serius pemerintah pusat, mengingat dampaknya langsung dirasakan masyarakat melalui lonjakan harga bahan makanan pokok di pasaran. []