Friday, May 30, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Pesawat Angkatan Laut Jatuh saat Latihan, Empat Orang Tewas

journalist-avatar-top
Jumat, 30 Mei 2025 00.02
pesawat_angkatan_laut_jatuh_saat_latihan_empat_orang_tewas

Ilustrasi kecelakaan pesawat. (f:net/mistar)

news_banner

Seoul, MISTAR.ID

Satu unit pesawat patroli maritim Angkatan Laut Korea Selatan (Korsel) jenis P-3C Orion jatuh saat melakukan penerbangan latihan pada Kamis (29/5/2025). Akibat kecelakaan itu menewaskan keempat awaknya.

Insiden tragis ini terjadi tak lama setelah pesawat itu lepas landas dari pangkalan udara Angkatan Laut di kota pesisir tenggara Pohang, sekitar pukul 13.43 waktu setempat.

Angkatan Laut Korsel telah mengonfirmasikan jatuhnya pesawat tersebut dan menyatakan keempat awak yang berada di dalamnya ditemukan tewas. Penyebab pasti kecelakaan hingga kini masih belum diketahui dan masih dalam penyelidikan menyeluruh.

Pesawat P-3C Orion, yang dikenal sebagai pesawat patroli jarak jauh dan digunakan terutama untuk perang antikapal selam serta pengawasan maritim, dilaporkan jatuh di lereng bukit dekat kompleks apartemen di Pohang.

Saksi mata di lokasi kejadian melaporkan melihat asap dan api yang membumbung tinggi dari area jatuhnya pesawat tersebut.

Tim penyelamat dan pemadam kebakaran segera dikerahkan ke lokasi setelah menerima laporan dari warga. Foto-foto dari tempat kejadian menunjukkan upaya pemadam kebakaran yang gigih menghadapi kobaran api dan asap yang menyelimuti pepohonan di sekitar lokasi reruntuhan pesawat. Beruntung, tidak ada laporan mengenai korban sipil di darat.

Menanggapi insiden memilukan itu, Angkatan Laut Korsel telah mengambil langkah darurat dengan menangguhkan sementara seluruh operasional armada pesawat P-3 mereka. Sebuah gugus tugas khusus juga telah dibentuk untuk menyelidiki penyebab kecelakaan dan memberikan dukungan kepada keluarga korban.

"Ini adalah kerugian yang tragis, dan kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga para awak," kata seorang juru bicara Angkatan Laut, seperti dilansir Euronews. "Segala upaya sedang dilakukan untuk mendukung mereka di masa sulit ini," ujarnya.

Insiden itu terjadi beberapa bulan setelah bencana penerbangan terpisah pada Desember lalu, di mana sebuah pesawat penumpang Jeju Air jatuh saat mendarat di Bandara Internasional Muan, menewaskan 179 dari 181 orang di dalamnya.

Kecelakaan terbaru ini memicu pertanyaan mengenai protokol perawatan dan keselamatan operasional armada penerbangan militer Korsel yang sebagian besar sudah menua. (cnn/hm18)

REPORTER: