Thursday, October 23, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Netanyahu Khawatir Turki Kirim Militer ke Gaza, ini Kekuatan Pasukan Darat Turki

Mistar.idKamis, 23 Oktober 2025 16.44
journalist-avatar-top
netanyahu_khawatir_turki_kirim_militer_ke_gaza_ini_kekuatan_pasukan_darat_turki

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan. (foto: Al Jazeera/mistar)

news_banner

Ankara, MISTAR.ID

Negara Amerika mendorong keterlibatan Turki dalam proses perdamaian di Gaza. Presiden Amerika Donald Trump menyatakan Turki merupakan mitra strategis yang luar biasa membantu dunia mewujudkan gencatan senjata di tanah Palestina itu setelah Israel dan kelompok perlawanan berbakuhantam hebat sejak Oktober 2023.

Turki berhasil meyakinkan kelompok perlawanan Hamas untuk menerima gencatan senjata. Donald Trump senang sekali. Dia memuji habis Presiden Turki Erdogan yang dinilainya menjadi fasilitator yang berperan sangat penting dalam proses ini.

Trump menyebutnya teman terbaik, mitra terbaik, dan sebagainya. Karena mitra terbaik, Trump memutuskan untuk melibatkan Turki dalam perdamaian di Gaza dengan mengirimkan pasukan militer ke sana.Erdogan menyetujui keputusan itu.

Dia berkomitmen mengirimkan militernya ke sana sekaligus juga gelontoran bantuan kemanusiaan untuk meningkatkan taraf hidup warga Gaza. Namun, komitmen Turki mewujudkan gencatan senjata di Gaza bertepuk sebelah tangan. Sebabnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mulai ngeyel ingin melanjutkan permasalahan Gaza sesuai keinginannya.

Dia tidak mau ada pasukan Turki masuk sana.Respons ini muncul setelah laporan-laporan menyebutkan adanya perselisihan antara Netanyahu dan kepala intelijen Mesir, Hassan Rashad, mengenai kemungkinan peran Ankara dalam penstabilan pascaperang di wilayah tersebut.

Kantor Perdana Menteri Israel secara spesifik menyatakan bahwa "tidak akan ada keterlibatan Turki" di Gaza, sebuah pernyataan yang dikeluarkan untuk membantah spekulasi dan menggarisbawahi sikap Israel.

Dalam sebuah konferensi pers bersama Wakil Presiden AS JD Vance, Netanyahu secara tersirat menyampaikan penolakannya terhadap peran militer Turki. Ketika ditanya mengenai ide pasukan keamanan Turki di Gaza, Netanyahu merespons dengan nada retoris.

"Kami akan memutuskan bersama tentang itu. Jadi saya punya pendapat yang sangat kuat tentang itu. Ingin menebak apa pendapat saya?", kata Netanyahu didampingi Wapres Amerika JD Vance sebagaimana diberitakan The Times of Israel.

Sikap ini menunjukkan penolakannya secara tidak langsung, yang juga mengisyaratkan ketidaksetujuan mendalam Israel terhadap keterlibatan militer Turki di Gaza.

Penolakan keras ini juga ditegaskan oleh laporan dari Sky News Arabia, yang mengutip sumber Palestina bahwa Netanyahu "sepenuhnya menolak" partisipasi Turki dalam pasukan penjaga perdamaian potensial di Gaza.

Berikut ini adalah gambaran kehebatan pasukan darat Turki yang dihimpun dari berbagai sumber: Secara umum, Pasukan Darat Turki sangat mampu secara teknis untuk menjalankan tugas menjaga perdamaian di Gaza dan menghadapi pelanggaran batas oleh IDF.

Mereka punya nyali, senjata, dan pengalaman. Namun, kemampuan itu akan "diborgol" oleh realitas politik global. Keberadaan mereka mungkin bisa menjadi faktor pencegah (deterrent) yang kuat, membuat IDF lebih berhati-hati.

Tapi jika situasi memanas menjadi perang terbuka, itu akan menjadi badai yang tidak diinginkan siapa pun, dan kemenangan mutlak bagi salah satu pihak adalah hal yang hampir mustahil.

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN