Kapal Kemanusiaan Sumud Flotilla Sudah Masuki Zona Kuning Menuju Blokade Gaza

Kapal-kapal Global Sumud Flotilla (GSF) mulai memasuki zona kuning, termasuk armada yang membawa bantuan kemanusiaan untuk menembus blokade Gaza. (foto: dok Global Sumud Flotilla/mistar)
Pulau Kreta, MISTAR.ID
Kapal-kapal Global Sumud Flotilla mulai memasuki zona kuning, termasuk armada yang membawa bantuan kemanusiaan untuk menembus blokade Gaza sudah berkumpul di Perairan internasional arah tenggara Pulau Kreta, Yunani untuk bersama-sama memasuki zona kuning.
Hal itu disampaikan Abang Awi, partisipan pelayaran asal Malaysia sejak Minggu (28/9/2025) dikutip dari Republika. “Kami masih di atas kapal, dan mungkin Senin (29/9/2025) kami semua sudah berkumpul dan akan masuk yellow zone. Doakan kami,” ujar Awi.
Diketahui, yellow zone atau zona kuning merupakan zona waspada yang ditetapkan Global Sumud Flotilla dalam misi pelayaran kemanusiaan menembus blokade Gaza ini. Zona kuning merupakan salah satu wilayah yang memungkinkan Zionis Israel melakukan penyergapan terhadap kapal-kapal kemanusian tersebut.
Merujuk aplikasi pemantauan pelayaran Global Sumud Flotilla, Maguc Mapim, zona kuning berada di arah tenggara perairan Pulau Kreta Yunani, atau di sisi arah barat daya Siprus. Dari perairan Gaza, zona kuning berada di arah barat atau barat laut pada jarak sekitar 336,7 nautical mile (nm).
Dari titik tersebut pelayaran ke bibir pantai Gaza memakan waktu minimal tiga hari. Zona kuning merupakan titik tak aman pertama konvoi pelayaran akbar menembus Gaza itu sebelum memasuki zona merah yang berada di sekitar 100 nm dari Gaza.
Penetapan wilayah zona merah atau wilayah berbahaya mengacu pada titik-titik wilayah perairan yang menyimpan catatan riwayat penyerangan-penyerangan Zionis Israel terhadap kapal-kapal bantuan kemanusian untuk Gaza. Seperti wilayah yang menjadi titik penyerangan Mavi Marmara, dan MV Rachel Corrie pada 2010, dan misi Kapal Madleen dan Kapal Handala pada Juni 2025 lalu.
Dari pemantauan Flotilla Tracker, sampai Senin (29/9/2025) WIB, tercatat 42 armada kemanusian yang sudah berada di satu titik memasuki zona kuning itu. Beberapa kapal kemanusian lainnya dalam misi ini, masih sandar di perairan Kreta-Yunani untuk menyusul.
Koordinator Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) Muhammad Husein melalui video yang diterima wartawan, Senin (29/9/2025) juga menyebut akan segera menyusul rombongan kapal-kapal yang ada di dekat zona kuning itu.
Husein dalam sepekan terakhir, beberapa kali mengalami stagnasi pelayaran setelah Kapal Observer Nusantara yang membawanya terpaksa sandar di perairan Sisilia-Italia, dan di perairan Kreta-Yunani.
Saat ini, Husein berada di Kapal Observer Summertime bersama-sama beberapa aktivis dan relawan lainnya untuk menyusul armada-armada yang mulai memasuki zona kuning.
“Akhirnya kami, kapal kami Kapal Observer Summertime mulai berlayar kembali bergerak menyusul teman-teman Global Sumud Flotilla yang sudah ada di depan kita, yang ada di perairan internasional menuju Gaza,” tutur Husein.
Estimasi tempuh Kapal Observer Summertime menyusul armada-armada Global Sumud Flotilla yang sudah mendekati zona kuning diperkirakan selama 10 jam.
“Karena kita berada di Kapal Observer yang memiliki kecepatan lebih di atas rata-rata ketimbang kapal-kapal lainnya, insya Allah dalam waktu 10 jam kita sudah bisa membersamai mereka,” ujar Husein.
Husein berharap agar seluruh masyarakat di dunia tetap mendukung pelayaran akbar menembus blokade Gaza ini. Ia juga berharap agar komunitas-komunitas internasional dan negara-negara berdaulat di seluruh dunia dapat mengambil peran-perannya melakukan tekanan terhadap Zionis Israel menghentikan genosida di Gaza.
Pun menekan pemerintahan zionis untuk tak mengambil tindakan-tindakan ilegal menyerang kapal-kapal kemanusian Globa Sumud Flotilla yang membawa bantuan logistik dan obat-obatan untuk masyarakat di Gaza.
“Mohon doanya semua, semoga misi ini diberikan kelancaran dan semoga misi ini dihindarkan dari segala keburukan, sehingga bantuan-bantuan yang kami bawa bisa sampai di Gaza, blokade bisa dipatahkan, dan koridor kemanusian untuk masyarakat di Gaza bisa dibuka sehingga misi-misi selanjutnya dapat memasukkan bantuan-bantuan kemanusian untuk masyarakat di Gaza yang menjadi target genosida tentara Zionis Israel,” kata Husein. (*/hm18)
PREVIOUS ARTICLE
36 Tewas Akibat Berdesakan di Reli Politik Vijay di Karur IndiaBERITA TERPOPULER









