Thursday, July 3, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Jepang Perkuat Kesiapan Hadapi Gempa Dahsyat Bisa Tewaskan 300.000 Orang

journalist-avatar-top
Rabu, 2 Juli 2025 15.29
jepang_perkuat_kesiapan_hadapi_gempa_dahsyat_bisa_tewaskan_300000_orang_

Bangunan yang runtuh setelah gempa bumi dahsyat melanda Myanmar bagian tengah, Jumat (28/3/2025). (foto: Ann Wang/Reuters)

news_banner

Tokyo, MISTAR.ID

Pemerintah Jepang menyatakan kesiapan nasional menghadapi potensi gempa dahsyat masih perlu ditingkatkan secara signifikan. Hal itu dilakukan menyusul prediksi kemungkinan terjadinya gempa besar (megaquake) yang dapat menewaskan hingga 300.000 orang dan menyebabkan kerugian ekonomi sebesar US$2 triliun.

Panel pemerintah Jepang pada Januari lalu memperbarui estimasi probabilitas gempa besar di Palung Nankai, yang terletak di lepas pantai Pasifik Jepang, dengan kemungkinan mencapai 75 hingga 82 persen dalam 30 tahun ke depan.

Palung Nankai adalah zona subduksi sepanjang 800 kilometer, tempat pertemuan dua lempeng tektonik besar. Sepanjang sejarah 1.400 tahun terakhir, gempa besar di wilayah ini terjadi secara berkala setiap 100–200 tahun. Peristiwa terakhir tercatat pada tahun 1946.

Pada Maret lalu, pemerintah Jepang merilis proyeksi baru yang menyebutkan gempa besar dan tsunami susulan berpotensi menyebabkan bencana kemanusiaan dan ekonomi skala besar.

Rencana kesiapsiagaan nasional yang diperbarui, Selasa (1/7/2025), mencakup percepatan pembangunan infrastruktur seperti tanggul, tempat evakuasi, serta peningkatan frekuensi pelatihan mitigasi bencana.

“Penting bagi negara, pemerintah daerah, perusahaan, dan organisasi masyarakat untuk bersatu dalam menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa,” kata Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, dalam rapat kabinet terbaru.

Meski sejak tahun 2014 pemerintah telah memiliki rencana pengurangan korban hingga 80 persen, laporan terbaru menyebutkan implementasi sejauh ini baru mampu menurunkan estimasi korban tewas sekitar 20 persen.

Kekhawatiran akan potensi gempa ini sempat memicu gelombang kecemasan di kalangan wisatawan asing. Banyak yang menunda kunjungan ke Jepang akibat rumor di media sosial tentang akan terjadinya gempa besar dalam waktu dekat.

Namun, Kepala Badan Meteorologi Jepang (JMA), Ryoichi Nomura, menegaskan secara ilmiah tidak mungkin memprediksi secara akurat waktu, lokasi, dan kekuatan gempa. Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada namun tidak panik.

“Kami meminta masyarakat mengambil langkah mitigasi mandiri untuk bersiap menghadapi gempa kapan pun itu terjadi. Namun kami juga mendesak agar tidak bertindak irasional hanya karena dilanda kecemasan,” ucapnya. (mtr/hm24)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN