Israel dan Suriah Capai Gencatan Senjata Didukung AS dan Negara Tetangga

Israel saat menyerang markas angkatan militer Suriah. (foto:unn mistar)
Tel Aviv, MISTAR.ID
Israel dan Suriah akhirnya menyepakati gencatan senjata setelah eskalasi konflik di wilayah selatan Suriah, khususnya di Sweida. Keputusan ini mendapat dukungan dari Amerika Serikat (AS), Turki, Yordania, serta sejumlah negara tetangga.
Pengumuman gencatan senjata ini disampaikan Duta Besar AS untuk Turki, Tom Barrack, melalui akun X miliknya, Sabtu (19/7/2025). Ia menyerukan seluruh kelompok bersenjata, termasuk Druze, Badui, dan Sunni, untuk meletakkan senjata dan bersatu membangun Suriah yang damai.
Konflik di Sweida bermula dari bentrokan antara milisi Druze dan kelompok Bedouin. Pasukan keamanan Suriah yang dikerahkan untuk meredam kekacauan justru terlibat bentrok dengan milisi Druze. Situasi ini mendorong Israel melancarkan serangan udara ke Damaskus dan wilayah selatan Suriah pada 14–16 Juli 2025. Serangan itu diklaim sebagai upaya melindungi komunitas Druze.
Militer Israel (IDF) menyatakan siap memperkuat pasukan di perbatasan jika gencatan senjata dilanggar. Sebelumnya, Israel mengancam akan meningkatkan serangan bila pasukan pemerintah Suriah tidak menarik diri dari Sweida.
Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio menegaskan bahwa langkah diplomasi telah ditempuh untuk mengakhiri “situasi yang mengkhawatirkan dan mengerikan” di Suriah Selatan. Dukungan datang dari Turki, Yordania, serta negara-negara tetangga yang mendesak penyelesaian damai.
Sebagai bagian dari kesepakatan, Israel mengizinkan pasukan Suriah memasuki wilayah Sweida secara terbatas selama dua hari untuk memulihkan keamanan. Pemerintah Suriah menyatakan fokus pada upaya politik dan keamanan guna mencegah konflik terulang.
Pemantau hak asasi manusia melaporkan ratusan korban jiwa akibat konflik berdarah ini. Reuters menyebutkan warga menemukan banyak korban tewas di jalanan dan rumah-rumah, meskipun belum jelas siapa yang bertanggung jawab.
Hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari Kedutaan Besar Israel maupun Konsulat Suriah terkait detail teknis gencatan senjata tersebut. (***/hm16)