Monday, April 28, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

AS Lakukan Larangan Perjalanan Dari Brasil Sebagai Negara Peringkat Kedua Tertinggi Dunia Terinfeksi Covid-19

journalist-avatar-top
Senin, 25 Mei 2020 12.30
as_lakukan_larangan_perjalanan_dari_brasil_sebagai_negara_peringkat_kedua_tertinggi_dunia_terinfeksi_covid_19

as lakukan larangan perjalanan dari brasil sebagai negara peringkat kedua tertinggi dunia terinfeksi covid 19

news_banner

Washington, MISTAR.ID
Gedung Putih pada hari, Minggu (24/5/20) mengatakan, pihaknya membatasi perjalanan dari Brasil ke Amerika Serikat, dua hari stetelah negara Amerika Selatan itu menjadi hotspot nomor dua di dunia untuk kasus virus corona.

Laranagn perjalanan itu merupakan pukulan telak bagi Presiden Brasil Jair Bolnosaro, yang telah mengikuti teladan Presiden AS Trump dalam menangani pandemi tersebut. Kantor presiden Brasil tidak menanggapi permintaan komentar perihal hal ini.

“AS mempertahankan kemitraan yang kuat dengan Brasil dan kami bekerja erat untuk mengurangi dampak sosial ekonomi dan kesehatan oleh Covid-19 di Brasil,” kata Kedutaan Besar AS di Brasilia dalam sebuah pernyataan.

Larangan ini mulai berlaku pada tanggal 28 Mei 2020, kedutaan mengatakan, melarang sebagian warga negara non-AS melakukan perjalaan ke Amerika Serikat jika mereka telah berada di Brasil dalam dua minggu terakhir.

Baca Juga:WHO Sebut Amerika Selatan Episentrum Baru Covid-19

Pemegang paspor hijau, kerabat dekat warga AS dan anggota awak pesawat mendapat pengecualian, dan akan dibebaskan dari larangan tersebut.

Sekretaris Presiden Gedung Putih Kayleigh McEnany mengatakan, pembatasan baru itu akan membantu memastikan warga negara asing tidak membawa infeksi tambahan ke AS, tetapi tidak berlaku untuk aliran perdagangan antara kedua negara.

Penasihat keamanan nasional Robert O’Brien sebelumnya pada hari, Minggu (24/5/22) mengatakan, ia berharap langkah tersebut dikembalikan ke titik awal.

“Kami berharap itu bersifat sementara saja, tetapi karena situasi itu di Brasil, kami akan mengambil apapun langkah yang diperlukan untuk melindungi rakyat Amerika,” kata O’Brien.(reuters/ja/hm10)

REPORTER:
TAGS