Monday, July 14, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

Ratusan Warga Jarah Besi dari Pabrik Kaca Tak Beroperasi di Medan Deli

journalist-avatar-top
Senin, 14 Juli 2025 16.59
ratusan_warga_jarah_besi_dari_pabrik_kaca_tak_beroperasi_di_medan_deli

Warga saat mengumpulkan besi hasil jarahan dari PT ARB. (foto:kamaluddin/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Ratusan warga dari Kelurahan Kota Bangun, Kecamatan Medan Deli, serta Pasar 9, berbondong-bondong mendatangi lokasi bekas pabrik PT Abdi Rakyat Bakti (ARB) di Jalan Komodor Laut Yos Sudarso KM 10,1, untuk mengambil besi-besi sisa yang tersisa di area pabrik tersebut, Senin (14/7/2025).

Pabrik kaca yang telah berhenti beroperasi sejak sekitar sepuluh tahun lalu, diduga mulai ditinggalkan tanpa pengawasan sejak masa pandemi COVID-19.

Menurut warga sekitar, PT ARB dulunya merupakan produsen kaca yang cukup aktif, namun sejak pandemi, operasional dihentikan dan bangunan pabrik terbengkalai.

"Sejak beberapa tahun lalu sudah tidak ada lagi penjagaan dari pihak perusahaan. Dulunya memang ada petugas keamanan, tapi sekarang pabrik dibiarkan begitu saja," ujar Ruslan, salah satu warga yang tinggal di sekitar lokasi.

Aksi Penjarahan Terbuka: Besi Dibawa dengan Becak dan Pick-Up

Pantauan langsung di lokasi menunjukkan puluhan warga memasuki kawasan pabrik melalui gerbang utama dan sebagian lainnya dari arah belakang yang berbatasan dengan aliran sungai.

Dengan menggunakan becak barang dan mobil pick-up, warga membawa keluar potongan besi dari berbagai ukuran dan bentuk secara bebas.

Akibat aksi penjarahan yang masif ini, terjadi kemacetan parah di jembatan penghubung Kelurahan Kota Bangun dan Desa Helvetia, lantaran sebagian warga meletakkan besi-besi hasil jarahan di tepi jalan dan pinggiran sungai sebelum dinaikkan ke kendaraan.

Terlihat puluhan becak pengangkut barang lalu-lalang dari dalam kawasan pabrik menuju titik pengumpulan, sementara sejumlah mobil pick-up ikut mengantri untuk memuat barang.

Polisi Datang, Tapi Tidak Bisa Berbuat Banyak

Petugas dari Polsek Medan Labuhan dan Polres Pelabuhan Belawan sempat datang ke lokasi untuk memantau situasi. Namun, karena jumlah warga yang terlibat cukup banyak, polisi hanya dapat mengawasi situasi agar tidak menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban, khususnya terkait kemacetan lalu lintas.

“Kami hanya memantau agar tidak terjadi kekacauan dan kemacetan makin parah,” ujar salah satu petugas di lokasi.

Hingga berita ini diturunkan, Kapolsek Medan Labuhan Kompol T Sibuea belum memberikan tanggapan saat dikonfirmasi terkait dugaan penjarahan tersebut. (kamaluddin/hm27)

REPORTER: