Oknum TNI Bunuh Istri, Acungkan Jari Tengah Usai Rekonstruksi

Aksi pelaku mengacungkan jari tengah ke arah keluarga korban yang menyaksikan dari luar pagar rumah. (foto:screenshootfacebooknovi/mistar)
Sei Semayang, MISTAR.ID
Seorang oknum anggota TNI berpangkat Sersan Mayor (Serma) berinisial D, yang menjadi tersangka pembunuhan terhadap istrinya, Ayu, kembali membuat heboh publik. Saat pelaksanaan rekonstruksi di lokasi kejadian di Sei Semayang, Kabupaten Deli Serdang, Senin (25/8/2025), pelaku tertangkap kamera mengacungkan jari tengah ke arah keluarga korban yang hadir.
Aksi tidak pantas tersebut dibagikan oleh kakak kandung korban, Novi, melalui akun Facebook miliknya. Dalam unggahan tersebut, Novi meluapkan kemarahannya terhadap pelaku yang dinilai tidak menunjukkan rasa penyesalan sedikit pun atas perbuatannya.
"Pembunuh yang tidak menunjukkan rasa penyesalan. Gak ingat anak kau!" tulis Novi dengan penuh emosi.
Dalam unggahan lainnya, Novi bahkan menuliskan makian keras terhadap pelaku, menyebutnya sebagai “biadab” dan menyayangkan sikap tak berperikemanusiaan tersangka, yang dengan santainya mengacungkan jari tengah saat hendak dimasukkan ke mobil setelah rekontruksi.
Selain unggahan status, Novi juga membagikan video momen rekonstruksi berdurasi singkat, termasuk adegan saat pelaku memperagakan tindakannya menghabisi nyawa korban.
Video tersebut memicu kemarahan dan kesedihan warganet, terutama karena dalam video tampak keluarga korban yang tak kuasa menahan tangis menyaksikan kejadian memilukan itu.
Dibunuh Saat Antar Anak ke Sekolah
Peristiwa tragis ini terjadi saat Ayu datang ke rumah suaminya di Sei Semayang untuk mengantar anak mereka yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak (TK). Di situlah, pelaku diduga menyerang Ayu dengan pisau sangkur, bahkan di hadapan sang anak.
"Menurut keterangan rumah sakit, Ayu mengalami 11 luka tusuk, dengan luka paling parah berada di bagian leher," ujar Fadil, abang ipar korban.
Kasus ini terus menjadi sorotan masyarakat, terlebih karena pelaku adalah seorang anggota TNI aktif yang seharusnya menjadi pelindung, bukan pelaku kekerasan. (bayu/hm27)