Heboh di Medsos, Pria Gorok Leher di Tembung karena Dijebak Polisi?

Postingan akun Facebook Pahala Nababan. (foto: istimewa)
Medan, MISTAR.ID
Sebuah akun sosial media Facebook @Pahala Nababan dengan menanmpilkan foto profil Pahala Nababan, pria yang nekat bunuh diri dengan menggorok lehernya dibanjiri komentar warganet.
Pasalnya, akun tersebut memosting foto Pahala Nababan semasa hidup dan menulis caption yang mengundang perhatian warganet. "Saya dijebak polisi," tulis akun itu sehari sebelumnya saat dilihat Mistar, Selasa (5/8/2025).
Caption itu pun mendapat beragam komentar dari netizen. Bahkan, salah satu akun, @Frns mengaku sebagai adik kandung Pahala Nababan meminta warganet menghapus semua foto dan video terkait insiden bunuh diri Pahala.
Tak cuma itu, akun tersebut juga menuding jika hal yang dilakukan Pahala karena dijebak polisi. "Tolong dihapus videonya. Saya saudara yang bersangkutan. Beliau melakukan hal tersebut karena tidak adanya keadilan. Beliau dijebak polisi," tulis akun itu.
Akun @Frns juga mengatakan tewasnya Pahala Nababan karena putus asa lantaran handphone dan dompetnya diambil oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
"Iya dijebak polisi. Motor yang dibeli itu katanya penadah atau bagaimana lah. Uang dan dompet dia raib. Nah orang-orang di sana yang tidak punya hati nurani memukuli dia. Dan mengambil handphone nya. Dan Abang itu putus asa dan bunuh diri," lanjutnya dalam kolom komentar.
Akun itu juga mengatakan jika pihak keluarga sedang mengusut kematian Pahala, pasalnya ia mengklaim jika barang berharga Pahala hilang. "Lagi diusut, karena hp, dompetnya raib. Beliau sudah almarhum," ujarnya.
Selain itu, pria itu juga menunjukkan sebuah tiket pesawat tujuan Jakarta - Silangit. Dalam captionnya, akun itu mengatakan akan melihat wajah Pahala untuk terakhir kalinya.
"Bang, sabar bang. Kita otw besok untuk melihat wajah Abang untuk terakhir kalinya," ucapnya.

Herman Nababan, saat ditemui di ruang jenazah Rumah Sakit Pirngadi. (foto: putra/mistar)
Sementara itu, Herman Nababan, selaku keluarga Pahala ditemui di ruang jenazah Rumah Sakit Pirngadi menuturkan, Pahala merupakan anak pertama dari enam bersaudara. Dari keenamnya, ia mengaku tak mengenali nama akun @Frns.
"Kalau itu tidak tau aku. Macam lah orang cerita nggak bener. Kalau nama Frns ini nggak kenal aku, entah nama samaran itu," katanya.
Herman pun menegaskan jika pihak keluarga tidak ada melakukan upaya hukum untuk mengusut penyebab Pahala melakukan aksi nekat tersebut. "Tidak ada, keluarga Ikhlas. Kami sudah buat surat pernyataan sama polisi dan sudah kami tandatangani," ujarnya.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setiawan ketika diminta tanggapannya mengatakan, pihaknya terbuka untuk mengusut hal tersebut. Ia juga meminta pihak keluarga untuk memberikan data dan informasi terkait peristiwa itu.
"Pertama saya prihatin atas kematiannya. Saya juga terbuka, jika keluarga punya data lebih detail terhadap informasi itu, kita akan usut," tuturnya. (putra/hm24)