Tekan Inflasi, Pemko Medan Bersama Bank Indonesia Terapkan Program Belanja Rp1

Wawako Medan, Zakiyuddin Harahap saat meninjau Pasar Petisah beberapa waktu lalu. (foto: dok Diskominfo Medan/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Sebagai upaya menekan laju inflasi dan menjaga stabilitas harga bahan pokok, Pemko Medan bekerja sama dengan Bank Indonesia dan Bulog menerapkan program belanja Rp1. Saat ini, program tersebut sudah berjalan sebulan lebih dan diproyeksikan akan berlaku sampai bulan Desember 2025.
“Program itu masih kita terapkan di Pasar Sei Sikambing, Pusat Pasar, Pasar Petisah, Pasar Halat dan Pasar Sukaramai. Pastinya program ini menyesuaikan dengan harga bahan pokok di pasaran. Jika nanti memang sudah stabil, tentu program ini selesai. Sebab kita tidak ingin juga malah dianggap ‘saingan’ oleh pedagang,” kata Plt Kadis Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (KP3) Kota Medan, Ahmad Untung Lubis, saat dikonfirmasi Mistar, Kamis (16/10/2025).
Untung menjelaskan, yang dimaksud belanja Rp1 yakni masyarakat diwajibkan terlebih dahulu membeli 1 karung beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan harga Rp56.500.
“Setelah membeli beras SPHP, nanti masyarakat akan diberi setengah kilogram cabai dan cukup membayar Rp1 melalui QRIS. Jadi maksud programnya seperti itu. Dan itu masih kita terapkan di 5 pasar saja, nanti akan menyesuaikan,” tuturnya.
Untuk stok bahan pangan, Untung memastikan saat ini stok untuk Kota Medan masih aman meski musim hujan.
“Untuk harga cabai memang ada kenaikan, itu faktor cuaca. Oleh karena itu cabai kita masukkan dalam program Rp1. Dan hari ini kita pantau harga cabai sudah mulai turun di pasaran,” katanya.
Untung mengungkapkan hari ini pihaknya juga menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Pasar Sukaramai.
“Pastinya GPM akan kita intensifkan guna menjaga inflasi. Memang sudah menjadi tugas pemerintah juga dalam menjaga daya beli masyarakat ketika harga bahan pokok di pasaran melonjak naik,” ucapnya.