Thursday, October 16, 2025
home_banner_first
MEDAN

Aksata Pangan Dorong Kesadaran Kolaboratif Kurangi Sampah Makanan di Medan

Mistar.idKamis, 16 Oktober 2025 20.29
RA
SH
aksata_pangan_dorong_kesadaran_kolaboratif_kurangi_sampah_makanan_di_medan

Foto bersama usai kegiatan tahunan Aksata Pangan dalam memperingati Hari Pangan Sedunia. (foto: susan/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Di tengah isu ketahanan pangan dan meningkatnya volume sampah makanan di perkotaan, Aksata Pangan terus mendorong kolaborasi lintas sektor untuk membangun sistem pangan yang berkelanjutan.

Melalui kegiatan tahunan memperingati Hari Pangan Sedunia, organisasi ini menghadirkan ruang pertemuan bagi akademisi, pelaku usaha, dan komunitas untuk saling berbagi gagasan serta memperkuat jejaring.

“Ini menjadi ruang untuk berkolaborasi dan membangun relasi antar pemangku kepentingan. Harapan kita, dari sini bisa lahir kerjasama nyata untuk membangun sistem pangan yang benar-benar berkelanjutan,” ujar Alan Nuary, Chief of Development and Partnership Officer Aksata Pangan kepada Mistar, Kamis (16/10/2025).

Menurut Alan, salah satu tantangan terbesar dalam mewujudkan sistem pangan berkelanjutan adalah rendahnya kesadaran (awareness) tentang potensi pemanfaatan makanan surplus.

Banyak pelaku usaha, katanya, belum memahami bahwa kelebihan makanan yang masih layak konsumsi dapat disalurkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Kita ingin mengubah mindset bahwa keuntungan tidak hanya dari sisi keuangan saja. Ada keuntungan dari sisi alam, ekologi, lingkungan yang bisa berdampak juga ke masyarakat. Dan mungkin itu nilainya lebih berharga daripada profit-profit tersebut,” katanya.

Sejak pertama kali digelar pada 2021 lalu, Aksata Pangan secara konsisten mengadakan rangkaian kegiatan dalam peringatan Hari Pangan Sedunia. Tahun ini, selain diskusi publik, mereka bersama JW Marriott dan komunitas lokal Sanggar Sungai Deli menyalurkan makanan kepada warga sekitar Sungai Deli.

Alan menuturkan gerakan ini terbuka untuk siapa pun. Aksata Pangan, kata dia, tidak ingin isu ketahanan pangan hanya dibicarakan oleh kalangan tertentu saja.

“Kami ingin anak-anak muda Medan dan masyarakat luas juga punya ruang untuk melahirkan inisiatif serupa. Dengan begitu, kita bisa saling bahu-membahu mengurangi sampah makanan dan membangun sistem pangan yang berkelanjutan ini,” ucapnya.

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN