95 Siswa di Toba Keracunan MBG, Dua Dapur Sekolah Dihentikan Sementara


Siswa yang mendapat perawatan medis. (foto: Dinas Kesehatan Toba/Mistar)
Toba, MISTAR.ID
Jumlah kasus keracunan akibat konsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba, terus bertambah. Selain siswa SMP Negeri 1 Laguboti, insiden serupa juga terjadi di SD Tanding Laguboti, sehingga total korban keracunan kini mencapai 95 siswa.
Hal ini dikonfirmasi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Toba, yang juga menjabat Plt Direktur RSUD Porsea, Freddy Sibarani, Kamis (16/10/2025). Ia menyebut angka tersebut masih bisa bertambah karena proses observasi masih berlangsung di sejumlah fasilitas kesehatan.
“Hingga hari ini, total ada 95 kasus dari dua sekolah. Jumlah ini bisa bertambah tergantung hasil observasi,” kata Freddy kepada wartawan.
Freddy mengatakan, perawatan terhadap siswa ada di tiga titik. Puskesmas Laguboti sebanyak 39 kasus keracunan, dan 4 anak masih di observasi sementara 35 lainnya sudah pulang.
"Sementara di Rumah Sakit HKBP Balige ada 24 kasus, masih opname 15 anak dan 9 sudah pulang. Selanjutnya di RSUD Porsea ada 32 kasus masih opname 12 anak dan 9 anak sudah pulang," ucapnya.
Sebanyak dua dapur MBG di Kabupaten Toba terpaksa dihentikan yaitu, dapur MBG Laguboti yang menyalurkan ke SMP Negeri 1 Laguboti dan dapur MBG Sigumpar yang menyalurkan ke SD Tanding Laguboti.
"Hasil koordinasi dengan perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Toba, untuk sementara kedua dapur MBG tersebut untuk sementara dihentikan operasionalnya, sampai ada evaluasi dari BGN," ujarnya.
Freddy menerangkan, gejala yang dialami siswa SMP Negeri 1 Laguboti setelah mengkonsumsi MBG, mereka mengeluhkan mual, muntah, dan pusing. Sementara Siswa SD Tanding Laguboti mengeluhkan dengan gejala mual, muntah, pusing, mulas, nyeri ulu hati, sesak dan mencret.
"Atas insiden keracunan ini, akhirnya disepakati pembiayaan perobatan anak yang keracunan dibebankan kepada pemilik dapur MBG dan dapat disandingkan jika korban memiliki BPJS maka pembiayaan lewat BPJS," tuturnya.
Menurut Freddy, setelah kejadian tersebut Dinas Kesehatan bersama Loka BPOM Toba turun langsung melakukan inspeksi ke dua dapur tersebut untuk mengambil sampel untuk dilakukan uji sampel makanan yang didistribusikan kepada siswa.
"Dari hasil sementara, dari laporan tim yang mengambil sampel, makanan diduga buah semangka ternyata agak berlendir," kata Freddy. (hm24)