Friday, September 12, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Sopir Bank Jateng Bawa Kabur Rp10 Miliar: Kronologi, Modus, dan Profil Pelaku

journalist-avatar-top
Jumat, 12 September 2025 14.45
sopir_bank_jateng_bawa_kabur_rp10_miliar_kronologi_modus_dan_profil_pelaku

Mobil dan Sopir Bank Jateng yang membawa kabur Rp10 Miliar. (foto:ferry/google/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Kasus mengejutkan menimpa Bank Jateng. Seorang sopir operasional berinisial AT (41) membawa kabur uang tunai sekitar Rp10 miliar. Berikut kronologi, modus, hingga profil pelaku.

Kronologi Kejadian

Aksi ini terjadi pada Senin, 1 September 2025. AT, sopir Bank Jateng Cabang Wonogiri, mengangkut uang dari Bank Indonesia Surakarta dan Bank Jateng Cabang Surakarta.

Dari total sekitar Rp11 miliar yang seharusnya dibawa, pelaku berhasil membawa kabur sekitar Rp10 miliar karena sebagian pengambilannya tertunda.

Modus Kaburnya Pelaku

Saat petugas pengawal izin ke toilet, AT memanfaatkan kesempatan itu untuk melarikan diri menggunakan operasional mobil yang sudah berada di luar.

Dalam pelariannya, ia sempat berganti kendaraan, melakukan transit, dan akhirnya bersembunyi di Gunungkidul, DIY.

Penangkapan dan Barang Bukti

AT ditangkap di sebuah rumah di Dusun Pejaten, Desa Giriwungu, Kecamatan Panggang, Gunungkidul.

Polisi menyita sisa uang sekitar Rp9,6 miliar serta sejumlah barang bukti lain berupa mobil Daihatsu Ayla, beberapa sepeda motor (Honda Vario), ponsel, dan rumah yang baru dibeli pelaku.

Penggunaan Uang Hasil Kejahatan

Selama pengungsian, AT sudah membelanjakan sekitar Rp300–Rp400 juta untuk membeli mobil, uang muka rumah, telepon genggam, dan barang pribadi lainnya.

Rumah yang dibeli dibayar sebagian, sekitar Rp70 juta dari total harga ±Rp140 juta.

Profil dan Motif

AT bekerja sekitar tujuh tahun sebagai sopir operasional Bank Jateng, bertugas mengangkut uang tunai. Polisi juga mengamankan seorang berinisial DS yang diduga membantu pengungsi dan menerima aliran dana kecil.

Motif AT diduga karena tekanan ekonomi dan dorongan gaya hidup—ingin memiliki rumah, mobil, dan fasilitas pribadi lebih banyak.

Pertanyaan Yang Belum Sepenuhnya Terjawab

- Aliran dana lengkapnya — meskipun sebagian besar uang sudah ditahan, belum jelas ke mana saja sebagian kecil uang yang mungkin dibelanjakan atau dialirkan sejak awal.

- Peran lebih dalam pihak pengawal dan staf bank — sejauh mana staf luar pelaku mengetahui atau mungkin terlibat, apakah ada pembiaran atau kelalaian dari pihak keamanan.

- Penggunaan nama alias dan kepemilikan rumah — pelaku membeli rumah atas nama orang lain dan menggunakan nama samaran. Apakah ada pemalsuan dokumen atau kerja sama dengan pihak ketiga untuk transfer nama?

- Pencegahan ke depan — langkah apa yang diambil oleh Bank Jateng dan otoritas keuangan/pemerintah daerah untuk memastikan hal serupa tidak terjadi lagi, termasuk teknologi, sistem pengawasan, atau audit independen. (berbagaisumber/*)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN