Monday, August 11, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Niat Menabung Masyarakat ke Menurun, Ini Pemicunya

journalist-avatar-top
Senin, 11 Agustus 2025 17.04
niat_menabung_masyarakat_ke_menurun_ini_pemicunya

Ilustrasi menabung (Foto: Istimewa/Mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melaporkan Indeks Menabung Konsumen (IMK) pada Juli 2025 berada di level 82,2, mengalami penurunan sebesar 1,6 poin dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh meningkatnya pengeluaran masyarakat, terutama pada awal tahun ajaran baru.

Direktur Group Riset LPS, Seto Wardono, menjelaskan bahwa penurunan IMK mencerminkan intensitas dan niat menabung konsumen yang melemah akibat bertambahnya beban pengeluaran rumah tangga untuk pendidikan dan dampak stimulus ekonomi jangka pendek.

IMK sendiri merupakan ukuran yang mengindikasikan niat dan kemampuan menabung konsumen. Nilai IMK di atas 100 menandakan niat dan kemampuan menabung yang tinggi. Indeks ini dibentuk dari dua komponen utama, yakni Indeks Intensitas Menabung (IIM) dan Indeks Waktu Menabung (IWM).

Komponen IIM mengukur penilaian konsumen terhadap kemampuan dan intensitas menabung, sedangkan IWM mencerminkan persepsi konsumen mengenai waktu yang tepat untuk menabung. Pada Juli 2025, persentase responden yang menilai saat ini sebagai waktu yang tepat untuk menabung menurun menjadi 26,4 persen dari 28,9 persen pada Juni 2025. Responden yang menganggap tiga bulan ke depan sebagai waktu tepat untuk menabung juga turun menjadi 38,6 persen dari 42,6 persen.

Meski demikian, porsi responden yang tidak pernah menabung menurun dari 26,7 persen di Juni menjadi 24,9 persen di Juli. Selain itu, jumlah responden yang menyatakan menabung dengan jumlah lebih kecil dari rencana juga berkurang dari 52,5 persen menjadi 50 persen.

Selain IMK, LPS juga mencatat Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) mengalami penurunan sebesar 2,5 poin bulan ke bulan ke level 96,9 pada Juli 2025. Penurunan ini menunjukkan persepsi konsumen yang melemah, khususnya terkait kondisi ekonomi lokal dan lapangan kerja saat ini.(*)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN