183 Juta Email dan Password Bocor, Pengguna Gmail Diminta Waspada

Ilustrasi Gmail. (foto:unsplash/mistar)
Jakarta, MISTAR.ID
Situs keamanan siber Have I Been Pwned? (HIBP) kembali mencatat kebocoran data raksasa di dunia maya.
Platform yang dikembangkan pakar keamanan Troy Hunt ini baru saja menambahkan 183 juta alamat email dan kata sandi yang bocor ke publik.
Kebocoran tersebut berasal dari Synthient, sebuah platform yang mengumpulkan data ancaman dari berbagai sumber online. Pada April 2025, Synthient dilaporkan mengalami insiden besar yang membuat miliaran catatan pribadi tersebar luas di internet.
Setelah membersihkan data duplikat dan rusak, Hunt menambahkan hasil olahan sebesar beberapa terabita itu ke HIBP pada 21 Oktober 2025. Kini, situs Have I Been Pwned mencatat lebih dari 15,3 miliar akun dari 916 kasus kebocoran data di seluruh dunia.
Melalui situs haveibeenpwned.com, pengguna dapat memeriksa apakah alamat email, kata sandi, atau domain mereka pernah terlibat dalam kebocoran data tersebut.
Menurut laporan Techspot, sebagian besar data Synthient diyakini berasal dari malware infostealer seperti Lumma Stealer, yang mencuri dokumen dan kredensial login korban sebelum dikirim ke pelaku kejahatan siber.
Troy Hunt menjelaskan, proyek HIBP dibuat untuk membantu masyarakat memahami risiko dari kebocoran data.
“Kalau email kamu ada di sana, tidak langsung berarti akunmu dalam bahaya. Tapi itu pertanda kamu pernah menggunakan layanan yang disusupi,” tulis Hunt di blog pribadinya, Rabu (29/10/2025).
Meski sebagian akun sudah tidak aktif atau dilindungi otentikasi dua faktor, kebocoran ini menjadi peringatan keras bagi pengguna internet tentang pentingnya keamanan digital.
Sementara itu, laporan The Independent menyebutkan, kebocoran data tersebut berdampak pada setidaknya 183 juta akun Gmail. Peretas diduga memanfaatkan data login yang bocor untuk mencoba mengakses berbagai layanan yang terhubung dengan Gmail.
Pengguna disarankan untuk mengganti kata sandi segera dan mengaktifkan autentikasi dua langkah (2FA) agar akun tidak mudah diretas.
Langkah ini penting, karena meskipun kata sandi bocor, lapisan keamanan ekstra dapat mencegah peretas mengakses akun pribadi pengguna. (hm16)
PREVIOUS ARTICLE
Fakta Menarik Komet 3I/ATLAS, Benarkah Kapal Induk Alien?BERITA TERPOPULER
























