Harga Beras Melonjak, Pasar Murah di Simalungun Terkendala Efisiensi

Penyaluran beras SPHP. (Foto: Adil Situmorang/mistar)
Simalungun, MISTAR.ID
Tingginya harga beras membuat masyarakat resah di Kabupaten Simalungun. Sejumlah warga mengaku terbebani.
"Biasanya saya beli beras SPHP Rp13 ribu per kilogram, tapi sekarang sudah sulit mencarinya. Sekarang beli beras medium. Harganya sudah Rp14 ribu sampai Rp15 ribu satu kilogram. Pastinya berat bagi masyarakat. Apalagi kami hanya pedagang kecil," kata seorang warga Kecamatan Bandar, Rina Siregar, Selasa (15/7/2025).
Seorang buruh harian dari Dolok Panribuan, Tono, merasakan hal yang sama. "Penghasilan kami pas-pasan. Kalau harga beras terus naik, kami harus bagaimana. Itu masih bicara beras, belum keperluan yang lain," ujarnya.
Kesempatan berbeda, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Simalungun, Eva Tambunan, menjelaskan belum ada pelaksanaan pasar murah sepanjang 2025 karena efisiensi anggaran.
"Karena sedang efisiensi ini, jadi belum ada kita laksanakan," ujar Eva kepada Mistar.
Kemungkinan pasar murah akan digelar pada akhir tahun jika ada perubahan anggaran. "Semoga ada perubahan anggaran. Kita upayakan agar [pasar murah] bisa dilakukan pada akhir tahun," ujarnya. (indra/hm20)
PREVIOUS ARTICLE
Pengamat Ekonomi Sebut Penurunan Harga Beras Akibat Penyaluran SPHP Belum DipastikanNEXT ARTICLE
Harga Sayur Melambung, Penjual Susah Balik Modal