Medan, MISTAR.ID

Sayur yang tumbuh di daerah pegunungan, seperti sawi pahit, sawit putih dan kol mengalami kenaikan harga di sejumlah Pasar Kota Medan, Selasa (15/7/2025).

Pedagang sayur di Pasar Kampung Lalang, Tua, mengeluhkan kenaikan beberapa harga sayur. Pasalnya, kenaikan harga membuat para pembeli enggan membeli karena harga yang mahal.

"Pembeli yang biasanya beli 5 kilogram (kg), sekarang hanya beli 3 atau 4 kg saja. Belum lagi sayur banyak sisa, kalau sayur ini kan susah tahan lama. Disimpan sehari saja langsung layu besoknya, harga jual juga turun jadi susah balik modal," katanya kepada Mistar.

Adapun harga sayur yang mengalami kenaikan, yaitu sawi pahit Rp12.000 sebelumnya hanya Rp8.000 per kilo, sawi putih Rp8.000 harga biasa hanya Rp6.000 per kg, dan kol awalnya hanya Rp5.000 menjadi Rp7.000 per kg.

"Kangkung dan bayam juga naik, tapi sudah lama. Sekarang harganya Rp3.000 per kg, sebelumnya hanya Rp2.000 per kg," tuturnya.

Sementara itu, penjual sayur di Pasar Sei Sikambing, Via juga mengaku kesulitan balik modal menjual sayur-sayuran dengan harga yang belakangan menjadi lebih mahal dibanding sebelumnya.

"Pagi masih banyak ibu-ibu belanja, masuk ke siang mulai sepi, dagangan juga tidak segar. Belum lagi harga sekarang tinggi, barang pagi jadi siang saking banyak sisanya. Kalau sudah tidak segar, sedikit yang mau beli," ujarnya.

Via mengaku tidak mengetahui alasan mengapa harga sayur-sayuran, khususnya sayuran gunung, mengalami kenaikan harga. Menurutnya, cuaca masih terbilang bagus untuk masa panen.

"Cuaca sekarang secukupnya, panas dan hujan, biasa saja. Tapi harga sayur mahal, kita pun bingung ini, lihat harga bingung, menjual barang juga bingung," tuturnya.

Kemudian, harga sayur di Pasar Sei Sikambing juga sama dengan Pasar Kampung Lalang, yaitu sawi pahit Rp12.000 per kilo, sawi putih Rp8.000 per kg, kol Rp7.000 per kg, kangkung, dan bayam Rp3.000 per kg. (Amita/hm18)