Rupiah Menguat Tipis, Nilai Tukar Dolar AS Turun ke Rp16.600

Petugas menunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta. (foto: Antara/Mistar)
Jakarta, MISTAR.ID
Nilai tukar rupiah ditutup menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan, Selasa (28/10/2025). Penguatan ini terjadi di tengah sikap hati-hati pelaku pasar menjelang keputusan kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) dan pembicaraan dagang antara AS dan China.
Berdasarkan data Refinitiv, rupiah terapresiasi 0,06% ke level Rp16.600 per dolar AS pada akhir perdagangan, setelah dibuka stagnan di posisi Rp16.610 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 15.00 WIB tercatat melemah 0,13% ke posisi 98,666, mencerminkan turunnya permintaan terhadap dolar seiring ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter di AS.
Penguatan rupiah terjadi di tengah penantian pasar terhadap hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan diumumkan, Kamis (30/10/2025). Pasar memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, langkah yang dinilai dapat menekan nilai dolar AS.
Selain itu, investor juga menantikan perkembangan pembicaraan dagang antara AS dan China, yang dinilai dapat mempengaruhi arah sentimen global.
Managing Director Investment Strategy OCBC, Vasu Menon, menilai perundingan antara dua ekonomi terbesar dunia itu kemungkinan masih akan berjalan alot.
“Ketika dua kekuatan ekonomi besar dengan pemimpin yang sama-sama keras kepala bernegosiasi, tentu prosesnya tidak akan berjalan mulus,” katanya.
Meski demikian, Menon menilai, kemajuan sekecil apa pun dalam pertemuan antara Presiden Trump dan Presiden Xi Jinping bisa memberikan sentimen positif sementara bagi pasar keuangan negara berkembang, termasuk Indonesia. (hm24)
BERITA TERPOPULER




























